Selasa 20 Feb 2018 07:30 WIB

Donald Trump Tuduh FBI Lalai dalam Penembakan Florida

Trump menilai FBI telalu fokus pada Rusia sehingga tak bisa cegah penembakan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Marshall County High School, Kentucky, AS, menjadi lokasi penembakan massal oleh remaja berusia 15 tahun.
Foto: AP
Marshall County High School, Kentucky, AS, menjadi lokasi penembakan massal oleh remaja berusia 15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Donald Trump menyerang FBI dan anggota parlemen yang menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016. Karena telalu fokus pada Rusia menyebabkan penyidik melewatkan tanda-tanda yang dapat mencegah penembakan di sekolah Florida.

Dalam serangkaian kicauan akhir pekan dari perkebunan Mar-a-Lago di Florida, Trump mengatakan penyelidikan kongres dan kebencian politis menunjukkan Rusia telah berhasil menabur perselisihan, kekacauan, dan kegaduhan di Amerika Serikat. Dia menuduh pendahulunya Demokrat, Barack Obama, gagal melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan campur tangan pemilihan oleh Rusia.

Dalam sebuah kicauan pada Sabtu (18/2) malam, Trump mengkritik Biro Investigasi Federal karena telah kehilangan tanda peringatan dalam kasus Nikolas Cruz yang dituduh membunuh 17 orang pada hari Rabu (15/2) di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, pinggiran kota Fort Lauderdale. FBI mengakui pada hari Jumat

(17/2) mereka gagal untuk menyelidiki sebuah peringatan Cruz memiliki senjata dan keinginan untuk membunuh.

"Sangat menyedihkan FBI melewatkan semua sinyal yang dikirim oleh penembak sekolah Florida. Ini tidak bisa diterima. Mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membuktikan persekutuan Rusia dengan kampanye Trump - tidak ada persekutuan," kata Trump dikutip dari Reuters, Selasa (20/2).

Presiden asal Partai Republik itu tidak memberikan bukti adanya hubungan antara penyelidikan campur tangan Rusia dan kegagalan FBI untuk mencegah penembakan di Florida. Orang-orang yang selamat dari pembantaian membantah opini Trump karena menghubungkannya dengan penyelidikan Rusia, yang telah membayangi kepresidenannya yang berusia satu tahun.

Beberapa anggota parlemen, termasuk sesama Republikan, juga menolak Trump menghubungkan langkah salah FBI dalam mencegah penembakan tersebut ke penyelidikan Rusia. "Begitu banyak orang di FBI melakukan semua yang mereka bisa agar kita tetap aman. Kenyataannya, adalah mereka adalah dua isu terpisah," ujar Senator Republik Tim Scott.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement