Jumat 23 Feb 2018 14:09 WIB

Wakil PM Australia Akhirnya Mengundurkan Diri

Joyce mundur setelah polemik perselingkuhannya mengemuka tiga pekan lalu.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Barnaby Joyce tak bisa mengangkat telepon, setidaknya jika Mathias Cormann yang menelepon.
Foto: ABC
Barnaby Joyce tak bisa mengangkat telepon, setidaknya jika Mathias Cormann yang menelepon.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce mengundurkan diri pada Jumat (23/2)  setelah citranya rusak oleh skandal seks. Skandalnya itu memicu larangan seks antara menteri pemerintah dan staf pribadi mereka serta perdebatan nasional mengenai perilaku ranjang para politikus.

Joyce adalah pemimpin Partai Nasional yang memiliki basis di pedesaan. Dia mengatakan kepada media keluhan pelecehan seksual terhadapnya yang muncul sebelumnya di media telah meyakinkannya posisinya tidak dapat dipertahankan lagi secara politis. Keluhan tersebut menambah tekanan saat tiga pekan lalu dia dilaporkan memiliki hubungan di luar nikah dengan mantan juru bicaranya dan memiliki bayi dari hubungannya itu.

Joyce selalu menampilkan dirinya sebagai seorang kepala keluarga yang menyayangi istrinya yang telah dinikahinya selama 24 tahun dan keempat putrinya. Kemudian sebuah surat kabar menerbitkan foto-foto pada 6 Februari, yang menampilkan seorang wanita hamil yang sedang menyeberangi jalan di pinggiran kota. Joyce telah mengakui mereka sedang menjalin hubungan. Media Australia mengatakan wanita itu berusia 33 tahun.

Politikus berusaha 50 tahun itu mencoba mengumpulkan dukungan dengan berdebat media seharsnya tidak mencampuri kehidupan pribadi para politikus. "Bukan siapa kita di Australia. Jangan mengejar urusan pribadi individu," katanya dikutip Washington Post.

Akan tetapi Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang berada di Washington untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tercengang atas tingkah laku Joyce. Turnbull memperkenalkan sebuah peraturan baru yang melarang hubungan seksual antara menteri dan staf pribadi mereka.

Sebuah jajak pendapat menunjukkan sebagian besar rakyat Australia setuju dengan apa yang disebut-sebut warganet di sosial media sebagai larangan buruk. Namun beberapa anggota dari Partai Liberal ekstrem kanan Turnbull dan menteri pemerintah lainnya merasa tidak nyaman dengan apa yang pada dasarnya mengakhiri konvensi tidak tertulis bahwa kehidupan seks politikus tidak pernah dibahas secara terbuka.

"Ini melisensikan pers untuk menyelidiki kehidupan pribadi para politikus. Ini adalah pelanggaran kebijakan," kata Tom Swizter, direktur eksekutif dari Centerfor Independent Studies, pemikir yang telah meminta dukungan dari Partai Liberal untuk kantor federal.

Meski sempat mengalami citra buruk selama tiga pekan dan harus menghadapi ketegangan terbuka dengan Turnbull, Joyce seperti bertekad  mempertahankan posisinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement