Ahad 12 Feb 2012 19:27 WIB

Polisi Israel Larang Non-Muslim Kunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsha

Masjid Al Aqsha
Foto: .
Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID,  JERUSALEM -- Polisi melarang warga non-Muslim mengunjungi kompleks masjid Al-Aqsa, Ahad setelah para aktivis Yahudi sayap kanan menyerukan unjuk rasa di lokasi yang rawan itu.

"Polisi menutup Temple Mount bagi para pengujung," kata juru ciara polisi Micky Rosenfeld kepada AFP, menggunakan istilah Yahudi untuk dataran tinggi Kota Tua Jerusalem, yang diperkirakan tempat banyak kuil Yahudi.

"Keputusan itu dibuat setelah selebaran-selebaran yang diedarkan menyerukan dilakukan kekacauan di Temple Mount," kata Rosenfeld.

Media lokal mengatakan satu pesaing yang gagal bagi kepemimpinan Partai Likud yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemukim berhaluan keras Moshe Feiglin, menyebarkan selebaran-selebaran yang menyerukan para pendukungnya bergerak ke sana dan "membersihkan lokasi itu dari musuh-musuh Israel."

Tetapi Feiglin, yang meraih 23 persen suara dalam pemilihan awal partai itu bulan ini, membantah merencanakan kekacauan di lokasi itu, tempat suci bagi Muslim dan kaum Yahudi.

"Ini adalah satu peningkatan standar ke Temple Mount yang saya buat sekali sebulan pada hari ini dan dilakukan dalam 10 tahun belakangan ini atau lebih," katanya kepada AFP ketika ia menunggu bersama puluhan pendukungnya di luar kompleks itu.

Karena dilarang oleh polisi memasuki kompleks itu dan mereka akhirnya pergi berdoa di Tembok Barat, tempat paling suci bagi kaum Yahudi untuk berdoa.

Di kompleks itu terdapat masjid Al-Aqsa, tempat paling suci ketiga bagi umat Islam dan dihormati kaum Yahudi sebagai tempat di mana kuil Raja Herod pernah dibangun sebelum dihancurkan oleh kekaisaran Romawi tahun 70.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement