REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Petinggi Jihad Islam mengatakan pada Ahad, (29/4) bahwa tidak ada anggota front yang punya otoritas untuk melakukan pemilu internal dalam suksesi kepemimpinan di tubuh Jihad Islam. Hal ini menganggapi pemberitaan media jika Jihad Islam akan menggelar pemilihan kepemimpinan untuk pertama kalinya.
"Jihad Islam adalah gerakan perlawanan, bukan faksi politik. Kami menggunakan syura pada level pimpinan, " kata seorang pejabat kepada Ma'an News.
Sebelumnya, sebuah surat kabar yang berbasis di London Al-Sharq Al-Awsat mengatakan bahwa Jihad Islam akan menggelar pemilu internal pada pekan ini, setelah perselisihan antar pimpinan terkait strategi perjuangan dengan Hamas dan Fatah.
Jihad Islam juga mengatakan ke Maan tidak mendiskusikan prosedur internal untuk menghindari rumor.