Sabtu 02 Jun 2012 06:17 WIB

Pejuang Palestina Ini Pun Menjadi Syuhada

Salah satu pasukan Jihad Islam Palestina
Foto: xinhuanet.com
Salah satu pasukan Jihad Islam Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA---Seorang pejuang Palestina memasuki Israel dan membunuh seorang prajurit sebelum ditembak mati dalam serangan lintas-batas yang hampir tidak pernah terjadi. Israel menyalahkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza atas serangan itu.

Setelah bentrokan itu, Israel melancarkan serangan rudal yang mencederai tiga orang di Jalur Gaza selatan. Pejuang Gaza juga menembakkan roket namun tidak menimbulkan kerusakan atau korban, kata militer Israel.

Beberapa sumber di Gaza mengatakan, pejuang bersenjata yang tewas itu adalah anggota Jihad Islam. Namun, kelompok itu membantah bertanggung jawab dan mengatakan bahwa penyusup tersebut mungkin bertindak atas nama dirinya sendiri. Hamas belum memberikan pernyataan mengenai insiden tersebut.

Bentrokan mematikan itu terjadi sehari setelah Israel menyerahkan kepada pemerintah Palestina mayat 19 pejuang yang tewas dalam berbagai insiden di Israel dalam beberapa puluh tahun terakhir, dengan harapan hal itu bisa membangkitkan lagi upaya-upaya perdamaian yang macet.

Para pejuang yang tewas itu dipuji sebagai syuhada ketika kembali ke Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan peti mati mereka diselimuti bendera Palestina dan diberi sambutan pahlawan.

Pada Maret, pembunuhan seorang pemimpin pejuang Palestina oleh Israel menyulut serangan-serangan roket dari Gaza yang kemudian dibalas dengan gempuran-gempuran udara Israel.

Pejuang Palestina di Gaza menembakkan lebih dari 310 roket ke Israel, sementara pesawat-pesawat tempur negara Yahudi itu melancarkan puluhan serangan udara yang menewaskan 25 orang, termasuk 14 anggota Jihad Islam.

Pertumpahan darah mulai terjadi Jumat sore (9/3) ketika serangan udara Israel menewaskan pemimpin Komite Perlawanan Rakyat (PRC) Zuhair al-Qaisi, yang dituduh merencanakan, mendanai dan mengarahkan" serangan lintas-batas mematikan ke Israel dari Sinai Mesir pada Agustus lalu, dan juga operasi-operasi lain.

Pembunuhan pemimpin PRC itu menyulut peningkatan tajam kekerasan lintas batas, dimana 15 warga Gaza tewas dalam serangan Israel dan lebih dari 100 roket ditembakkan pejuang Gaza ke Israel.

Insiden itu merupakan masa 24 jam paling mematikan di dan sekitar Gaza dalam waktu lebih dari tiga tahun. Sejak itu Israel melancarkan serangan-serangan udara yang menewaskan 25 orang, sebagian besar pejuang Palestina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement