Rabu 21 Nov 2012 14:25 WIB

Pillar of Cloud, tak Cuma Proyek Israel (4-habis)

Patriot Pac-3, sistem pertahanan antirudal Israel yang siap menangkal serangan udara dari Hamas atau Hizbullah.
Foto: idfblog.com
Patriot Pac-3, sistem pertahanan antirudal Israel yang siap menangkal serangan udara dari Hamas atau Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, Latihan militer gabungan AS-Israel mensimulasikan kemungkinan meluasnya serangan roket ke Israel, baik dari musuh dekat maupun jauh—Hizbullah (Iran).

Stavridis mengatakan, kedua belah pihak (AS dan struktur komando Israel) telah bekerja keras untuk menciptakan kemampuan nyata selama latihan.

“Latihan ini dimaksudkan untuk mensimulasikan perang yang meluas di Timur Tengah dan membutuhkan campur tangan AS, serta memberikan Israel sistem pertahanan untuk mencegat rudal,” jelasnya sebagaimana dilansir Haaretz.

Latihan ini juga melibatkan penyebaran Patriot Pac-3 (sistem pertahanan antirudal) yang ditempatkan di seluruh Israel. Kapal perang AS yang berlabuh di lepas pantai Israel tak mau kalah, turut unjuk gigi dalam latihan.

Simulasi pencegatan rudal merupakan bagian integral dari latihan militer bersama kedua negara. Pasukan Israel-AS berlatih mengidentifikasi target yang menuju Israel dan menentukan cara apa yang harus digunakan untuk mencegatnya—termasuk mengaktifkan sistem pertahanan secepat mungkin—sebelum target mendarat di wilayah Israel.

Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, menyatakan latihan gabungan tersebut mencerminkan kerjasama yang mendalam dengan Amerika, sebagai sarana untuk menghadapi ancaman berkelanjutan dari Hamas. Pernyataan ini ditegaskan Ehud pada 12 November, dua hari sebelum militernya menggempur Gaza.

“Ini merupakan saat yang sangat krusial untuk memajukan koordinasi pertahanan kita dalam menghadapi ujian di masa depan dan aksi yang sedang berlangsung terhadap Hamas—dan organisasi teror di Gaza—yang kemungkinan akan memburuk,” kata Ehud sebagaimana dikutip Haaretz.

“Jalur Gaza merupakan tantangan signifikan... di pusatnya terdapat senjata, termasuk ancaman roket yang dapat mencapai wilayah kita,” tandasnya.

Di lain pihak, Hamas tak mau kalah. Akan tetap meladeni serangan Israel, hatta invasi darat sekalipun. “Terkait serangan darat, kami tidak mengundang bencana. Tapi jika tak terhindarkan, kami tidak takut,” ujar Pemimpin Politik Hamas, Khalid Misyal, dalam sebuah konferensi pers, Selasa (20/12).

Israel, kata Misyal, menggangap Gaza lemah dan kelinci percobaan. “Saya katakan, hitung kembali strategi kalian. Jika tidak, itu kubur kalian!” tegasnya. 

Dan, proyek Pillar of Cloud pun sepertinya bakal terus memakan korban, terutama warga sipil tak berdosa—anak-anak dan kaum wanita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement