Jumat 06 Sep 2013 01:15 WIB

Kisah Dr OZ dan Asal Mula Yahudi

Rep: Harun Husein/ Red: M Irwan Ariefyanto
Dr Mehmet Cengiz Oz dan istrinya
Foto: 1
1

Pria yang lahir di Cleveland, Ohio, ini, justru beretnis Turki. Nama Mehmet yang disandangnya merupakan transliterasi Muhammad dalam bahasa Turki. Ayah-ibunya, Mustafa Oz dan Suna, berasal dari Konya, salah satu provinsi di Turki, yang juga merupakan markas sufi terkenal, Jalaluddin Rumi dan Nasruddin Hoja. Jika mengacu pada informasi Biblikal dan elaborasi para sejarawan, bangsa Turki bukanlah keturunan Shem, tapi keturunan anak Nabi Nuh yang lain, yaitu Japeth. Nabi Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Japeth, Shem, dan Ham, yang masing-masing menjadi bapak dari bangsa-bangsa di dunia.

Lalu, kalau demikian, bagaimana mungkin asal usul genetik Dr Oz bisa sama dengan orang Yahudi, kalau trace genetiknya tidak sampai kepada anak-anak Nabi Nuh? Di sinilah poinnya. Menurut penelusuran sejarah yang dilakukan filsuf Prancis, Ernest Renan, serta jurnalis dan novelis Inggris, Arthur Koestler, kebanyakan orang Yahudi saat ini bukan dari Kanaan, tapi Khazaria. Khazaria adalah suku seminomaden Turki.

Mereka mendominasi Eurasia pada abad pertengahan, dan mendirikan imperium megah di sana. Pada abad kedelapan, raja Khazaria dan kelas berkuasa di sana tiba-tiba menganut Yahudi, kendati mereka tak beretnis Yahudi. Sebuah persoalan tersendiri, karena Yahudi selama ini telanjur menjadi agama, sekaligus ras. Dan, ketika Kerajaan Khazaria hancur akibat serbuan Mongol, pada abad ke-13, orang Yudeo-Khazaria tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi. Saat ini, tak ada lagi orang atau kelompok masyarakat di dunia yang menyebut diri suku Khazaria.

Tapi, bagaimana mungkin sebuah suku yang pernah ratusan tahun mendiami sebuah kawasan yang luas dari Eurasia hingga Asia Tengah, dari Volga Bulgaria hingga Kaukasus dan pernah membangun imperium besar bisa tiba tiba raib? Para sejarawan pun tertantang untuk menelusurinya. Dan, mereka mendapati jejak orang Yudeo-Khazaria yang bermigrasi ke Eropa Timur dan Eropa Tengah, dan diduga keras bermetamorfosis menjadi kaum yang kini dikenal dengan sebutan Yahudi Ashkenazi.

Saat ini, Yahudi Ashkenazi merupakan kelompok terbesar dalam dunia Yahudi dibanding Sephardi maupun Mizhrai. Yahudi Ashkenazi mencapai 80-90 persen dari total 13 juta orang Yahudi di dunia. Dan, salah satu Yahudi Ashkenazi itu adalah Mike Nichols yang dari fisiologinya: wajah, kulit, dan rambutnya, full Eropa. Alhasil, jika asal-usul genetik Dr Oz sama de ngan Mike Nichols yang Yahudi, sebuah informasi lain yang tersirat kemudian terungkap. Kesamaan itu justru membenarkan tesis bahwa asal-usul orang Yahudi Ashkenazi saat ini me mang dari Khazaria.

Sebab, Khazaria yang pernah merajai kawasan Kaukasus, sesungguhnya adalah ras Turki. Dan, karena Dr Oz berasal dari ras Turki, tentu menjadi masuk akal kalau mereka berbagi asal-usul genetik yang sama. Seperti pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pengecekan yang dilakukan terhadap Dr Oz, sebagaimana yang dinarasikan di video, adalah dari pihak ayah (paternal line), yaitu dengan memeriksa kromosom Y (Y-Chromosome DNA). Jika program Face of America juga menelusuri nenek moyang Dr Oz dari pihak ibu, barangkali informasinya akan lebih spesifik.

Sebab, ibu Dr Oz, Suna sebagaimana tertulis di situs web pbs.org memiliki leluhur dari kawasan Kaukasus. Mereka hengkang ke Turki ketika kawasan itu diserbu dan diambil alih Rusia pada 1860. Asal-usul Yahudi Ashkenazi dari Khazaria, ini, selama dua abad menjadi kontroversi. Dan, karena selama itu lebih banyak dibahas oleh para ilmuwan sosial, soal ini berhenti menjadi hipotesis. Tapi, seiring dengan kemajuan teknologi, masalah ini pun kemudian memasuki babak baru dalam pemecahan, yaitu pembuktikan secara exact dengan tes DNA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement