Jumat 31 Oct 2014 16:30 WIB

Israel Takut Dua Hal ini

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem October 26, 2014.
Foto: Reuters/Abir Sultan/Pool
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem October 26, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembali Israel berulah. Kali ini, Tindakan Israel mengepung Masjidil Haram dan menewaskan warga Palestina, Moataz Hejazi (32).

Ketua Forum Umat Islam (FUI), Athian Ali mengatakan untuk meruntuhkan rezim Israel harus ada kekuatan politik dan ekonomi yang digunakan. Ini dikarenakan, resolusi yang ditawarkan PBB sudah tidak mampu untuk menghentikan serangan Israel terhadap Palestina.

"Yang membuat Israel takut adalah kekuatan Muslim bersatu tapi kekuatan politik dan ekonomi," ujar Athian Ali kepada Republika, Jumat (31/10).

Ia menjelaskan, negara-negara Islam harus memberanikan diri untuk memboikot produk Israel sehingga dapat melemahkan ekonomi mereka. Selain itu, negara muslim juga harus berani menghentikan kerjasama politik dengan Israel.

"Tetapi Sayangnya negara-negara Arab, Mesir dan lainnya sudah berada dibawah kekuatan Amerika sehingga tidak dapat membantu Palestina," katanya.  Ia berharap agar pemerintah Indonesia dapat menjadi leader dalam mengerahkan negara-negara Islam di dunia untuk menjatuhkan Israel.

Hal serupa disampaikan oleh Sekretari FUI, Shadiq Ramadhan. Menurutnya, kebiadaban Israel harus menyadarkan umat islam, bukan hanya yang berada di Palestina tetapi juga di dunia agar bahu membahu membantu perjuangan rakyat palestina untuk mengusir israel dan merebut al aqsha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement