Rabu 26 Nov 2014 14:46 WIB

Malaysia Tegaskan Dukungan untuk Palestina Sebagai Negara Merdeka

Rep: c84/ Red: Bilal Ramadhan
Warga Gaza membentangi bendera Palestina.
Foto: AP
Warga Gaza membentangi bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Malaysia menyatakan bahwa pembicaraan damai merupakan satu-satunya jalan untuk menjembatani perbedaan dan memulihkan stabilitas kehidupan di Palestina, Suriah dan negara-negara lain di Timur Tengah.

Wakil Tetap Malaysia untuk PBB, Datuk Hussein Haniff mengatakan Malaysia percaya hal tersebut mampu menghapus akar penyebab permasalahan dan konflik yang terus terjadi. Dia juga menegaskan bahwa prioritas Malaysia di Timur Tengah adalah adil dan solusi abadi untuk masalah Palestina.

"Malaysia menegaskan kembali solidaritasnya dengan rakyat Palestina dan dukungan terhadap hak-hak yang sah rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka Palestina dengan realisasi dua negara, Palestina dan Israel," katanya dalam pidatonya di PBB, di New York, Selasa (25/11), seperti dilansir Bernama.

Hussein mengatakan Malaysia mengecam aksi kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza beberapa waktu lalu dimana serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan ribuan orang dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Pada situasi di Suriah, Malaysia, lanjutnya, prihatin dengan kekerasan yang meningkat dan mengakibatkan korban jiwa serta penderitaan bagi rakyat Suriah. Dia mengatakan ketidakstabilan ini memberikan peluang bagi kelompok-kelompok ekstrimis untuk memanfaatkan keuntungan tersebut, seperti yang dilakukan ISIS.

"Malaysia menolak tindakan kelompok ini dan kami mengutuk kekerasan yang dilakukan atas nama Islam. Kami berharap bahwa kita secara bersama-sama mampu memerangi ancaman ini muncul sebelum sejarah terulang lagi dan lagi," sambungnya.

Oleh karena itu, kata dia, solusi politik adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik dan Malaysia akan terus mendukung upaya internasional yang menyerukan agar semua pihak di Suriah untuk segera mengakhiri krisis dengan cara damai dan bermakna melalui dialog dan negosiasi.

"Semua pihak di dalam dan luar Suriah harus datang bersama-sama dan bekerja menuju solusi politik yang dipimpin Suriah, untuk memastikan hasil yang layak dan berkelanjutan," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement