Jumat 28 Nov 2014 09:33 WIB

PBB Umumkan Gaza Darurat Banjir

Red: M Akbar
Palestinians ride a horse cart through a flooded road following heavy rain in Gaza City November 27, 2014. The civil defence asked residents in an area east of Gaza City to evacuate their homes to avoid being trapped in flood waters from a nearby lake.
Foto: REUTERS/Suhaib Salem
Palestinians ride a horse cart through a flooded road following heavy rain in Gaza City November 27, 2014. The civil defence asked residents in an area east of Gaza City to evacuate their homes to avoid being trapped in flood waters from a nearby lake.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengumumkan Kota Gaza dalam keadaan "darurat" setelah dalam dua hari diguyur hujan lebat dan banjir di daerah kantong Palestina yang dilanda perang itu.

"Ratusan warga di daerah banjir di sekitar Sheikh Radwan diserbu air danau telah dievakuasi dari rumah mereka," kata badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengacu pada distrik utara, Jumat (28/11).

Sekitar 100.000 warga Palestina di seluruh Gaza masih sebagai tunawisma tiga bulan setelah gencatan senjata mengakhiri perang berdarah 50-hari antara Israel dan pejuang Hamas, dengan rekonstruksi belum dimulai.

Meskipun tidak ada korban dilaporkan dari banjir, UNRWA mengatakan telah memasok "bahan bakar darurat bagi pemerintah kota, juga air, sanitasi dan fasilitas kesehatan lainnya".

Robert Turner, direktur operasi di Gaza, mengatakan lembaga itu "sangat prihatin atau badai seperti itu di awal musim dan di menimbulkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta kehancuran" akibat perang. Ia mengatakan saat ini ada ribuan warga Gaza yang telah mengungsi sejak Desember lalu setelah hujan deras melanda wilayah pesisir.

"Kehancuran tersebut memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah miskin bagi para pengungsi dan non-pengungsi di Gaza, yang berurusan dengan setelah terjadinya konflik baru-baru ini, dan krisis bahan bakar dan energi akut," katanya.

Bahan bangunan kecil telah memasuki Gaza setelah ditengahi kesepakatan PBB di mana Israel mencabut blokade delapan tahun di Gaza. Menurut sumber diplomatik asing, mekanisme untuk memberikan bahan bangunan telah "diambil lebih lama dari yang diantisipasi" untuk memulai.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement