Sabtu 27 Dec 2014 18:50 WIB

Tentara Israel Tembak Anak Kecil di Yerusalem

Rep: cr02/ Red: Damanhuri Zuhri
Dua anak di Jalur Gaza melihat bangunan di sekitarnya hancur diserang militer Israel.
Foto: AP Photo
Dua anak di Jalur Gaza melihat bangunan di sekitarnya hancur diserang militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel dikabarkan menembak seorang anak kecil berusia lima tahun, Muhammad Jamal Ubeid, warga Palestina tepat di bagian wajah saat hendak turun dari bus sekolah.

Ketika penembakan terjadi, Kamis (25/12), Muhammad bersama dengan saudaranya yang berusia 14 tahun keluar dari bus sekolah untuk berjalan ke kampungnya di al-Issawiya, Yerusalem Timur.

Muhammad Jamal yang hendak turun dari bus sekolah dalam perjalanan pulang kemudian ditembak polisi Israel.

Beruntung, nyawa Muhammad masih dapat diselamatkan karena peluru yang mengenai wajahnya berupa peluru karet. Paman korban mengatakan polisi Israel menembakkan peluru karet berlapis hitam dari jarak dekat.

”Seorang tentara Israel menembakkan peluru karet berlapis hitam terhadap anak dari jarak dekat dan melukai bagian bawah matanya,” kata paman korban seperti dikutip Maan News. Muhammad pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Hadassah, di Gunung Scopus.

Walau selamat, menurut dokter yang menanganinya, muhammad mengalami patah tulang tengkorak di bawah matanya. Ayah dan Ibu Muhammad yang mengetahui anaknya tertembak pun langsung menangis histeris. Dia mengecam tentara Israel yang mengecam tindakan tersebut.

"Dia seorang anak yang tidak bersalah, dia tidak melakukan apa-apa, mengapa ini terjadi padanya? Saya benar-benar khawatir tentang anak saya. Mereka sangat rasis, bukan kita!," teriak ibu Muhammad.

”Dia berusia lima tahun, seorang anak yang tidak bersalah, ia tidak memiliki senapan, dia tidak memiliki telepon,” imbuh ayah korban.

Sementara itu, polisi Israel mengatakan aparat keamanan Israel bertindak untuk mengontrol kerusuhan. Namun, mereka tidak bersedia untuk mengkonfirmasi perihal penembakan Muhammad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement