Selasa 27 Jan 2015 14:49 WIB

Tolak Mata-matai Warga Palestina, 43 Tentara Israel Dipecat

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Tentara Israel
Foto: EPA/Pavel Wolberg
Tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Satuan pengawasan elektronik militer Israel memecat sekitar 43 orang anggotanya, Senin (26/1). Mereka dipecat setelah sebelumnya mengirimkan surat pada Benjamin Netanyahu, yang menyatakan penolakan untuk memata-matai warga Palestina.

Radio Angkata Darat Israel melaporkan, Komandan Satuan 8200 yang dikenal sebagai Brigadir Jenderal 'A' telah mencoret 43 tentara cadangannya. Sebelumnya ke-43 orang itu menulis surat pada Perdana Menteri Netanyahu dan pemimpin militer pada September, dengan mengatakan mereka tak lagi dapat mengabdi pada satuan tersebut.

Sejumlah pihak mengatakan, surat yang dilayangkan beberapa pekan setelah perang 50 hari Israel merupakan teguran untuk kebijakan keamanan Netanyahu. Namun sumber militer menganggapnya sebagai ulah sekelompok kecil orang yang ingin mencari popularitas.

Surat yang dikirimkan para petugas intelijen tersebut berisi keberatan mereka, untuk memata-matai warga Palestina. Menurutnya spionase berperan dalam serangan udara yang kerap menimbulkan korban sipil.

"Kami menolak ambil bagian dalam tindakan terhadap warga Palestina dan menolak mengabdi untuk memperkuat pemerintahan militer di wilayah pendudukan," kata harian Yedioth Ahronoth mengutip isi surat, seperti dilansir Reuters, Selasa (27/1).

Meski telah dipecat, namun nama-nama mereka tak diungkapkan ke publik. Ini merupakan komitmen para petugas pada Satuan 8200, yang selama ini kerap memonitor musuh-musuh dari negara-negara Arab, Iran dan Palestina.

Beberapa anggota yang diwawancara dengan tak menyebut nama mengeluhkan pada apa yang mereka gambarkan sebagai pengumpulan informasi pribadi. Mereka diminta untuk mencari tahu preferensi seksual atau masalah kesehatan warga Palestina, untuk nantinya digunakan sebagai bahan untuk memaksa mereka agar menjadi informan Israel.

Televisi Channel 1 mengungkapkan salah satu bagian dari surat pemecatan dari komandan Satuan 8200. Di sana tertulis, bahwa mereka yang bertindak tak tepat tidak bisa lagi bergabung dengan satuan tersebut. "Anda telah menyeberangi garis merah dan bertindak tak tepat dan melihat apa yang Anda tulis, maka Anda kami berhentikan," tulis surat pemecatan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement