REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Orang kuat Palestina di pengasingan, Mohammed Dahlan, saingan Presiden Mahmoud Abbas, telah diberikan kewarganegaraan oleh Serbia, kata Jaringan Pelaporan Investigasi Balkan (BIRN) Jumat (30/1).
"Dahlan, istri dan empat anak, keponakan, serta lima pendukung penting politiknya semua diberi kewarganegaraan antara Februari 2013 sampai Juni 2014," kata BIRN.
Portal berita tersebut menyediakan jaringan ke halaman dari lembaran pemerintah pada 11 Desember 2013, di mana keputusan untuk memberikan Dahlan kewarganegaraan dipublikasikan.
Keputusan yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Ivica Dacic, kemudian diketahui sampai dilansir BIRN.
"Dahlan dikreditkan dengan memfasilitasi investasi yang dijanjikan Abu Dhabi miliaran euro di Serbia," kata BIRN, mengacu pada janji pembiayaan Uni Emirat Arab, termasuk rencana multi-miliar euro untuk membangun kembali 'kota pantai' Beograd.
Dahlan tinggal di Uni Emirat Arab.
Pemerintah di Beograd menolak untuk mengkonfirmasi hubungan antara paspor yang diberikan kepada 12 warga Palestina, semua yang terkait dengan Dahlan, dan rencana investasi negara Teluk itu, kata laporan itu.
Dihubungi oleh AFP, juru bicara pemerintah Serbia menolak berkomentar.
Dahlan pernah bertindak sebagai tangan-kanan Abbas di Jalur Gaza, di mana ia lari dari pasukan keamanan tetapi tidak menerima kelonggaran pada 2007 setelah beberapa hari pertempuran sengit jalanan.
Pada Juni 2011, ia dikeluarkan dari partai berkuasa Fatah dan juga kehilangan kekebalan parlemen menyusul tuduhan korupsi dan pembunuhan.
Pada Mei ia dijatuhi hukuman 'in absentia' dua tahun penjara karena pencemaran nama baik.
Satu uji coba terhadap dirinya atas tuduhan korupsi dibuka pada Desember di Tepi Barat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
