Kamis 05 Mar 2015 05:40 WIB

Tentara Israel Siksa Anak Palestina

Rep: C15/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina
Foto: AP/Mohammed Ballas
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Tentara Israel menyiksa seorang anak laki-laki, Abu Hashem (16) dengan membiarkan seekor anjing ganas menggigiti anak tersebut.

Di tengah aksinya, para tentara malah tertawa sementara Abu Hashem tak kuasa lagi menahan sakit. Ia hanya bisa meringkuk ketika para tentara membiarkannya di gigit oleh anjing ganas.

Peristiwa tersebut berada di sebuah pemukiman di Tepi Barat Carmei Tzur. Para tentara mengabadikan aksinya melalui video amatir. Video tersebut kemudian bocor dan berhasil diposting oleh Politisi Nasionalis, Michael Ben Ari. Halaman tersebut kini sudah dihapus.

Ayah Abu Hashem sendiri mengaku bersedih, Ia mengatakan anaknya memang sudah menghilang dan ditangkap oleh tentara Israel sejak 23 Desember 2014 lalu. Abu Hashem ditangkap oleh tentara Israel ketika dirinya mencoba melawan genjatan senjata yang dilakukan oleh tentara Israel. Hashem sempat melempari tentara Israel menggunakan batu. Kemudian ia ditangkap, sebelum ditahan ia mengalami penyiksaan tersebut.

"Kami, ibunya, dan saya yang menonton video tersebut tidak bisa percaya, istri saya hampir pingsan," ujar Ayah Hashem, seperti dilansir The Independen, Kamis (5/3).

Pihak Israel mengklaim penggunaan anjing sebagai prajurit penangkapan merupakan hal yang biasa dan lumrah. Anjing ganas kerap digunakan sebagai alat operasi penangkapan.

Anjing ganas tersebut dibiarkan berlari mengejar warga sipil dan menggigitnya hingga sang pawang menghampiri anjing tersebut. Bahkan, beberapa sumber mengatakan gigitan anjing tersebut sangat kuat sampai-sampai pawang anjing tersebut pun harus menggunakan alat khusus untuk melepaskan gigitan.

Hingga kini, Hashem masih dalam perawatan meski perawatan tersebut tetap dilakukan di dalam ruang tahanan para warga sipil Palestina. Vidio berdurasi 02.30 menit tersebut saat ini sudah dihapus dari konten YouTube.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement