REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Satu orang Palestina cedera dan 10 orang lagi ditahan pada Rabu (1/4), selama bentrokan antara warga Palestina dan prajurit Angkatan Darat Israel di berbagai daerah di Tepi Barat Sungai Jordan.
Para pejabat keamanan dan medis juga mengkonfirmasi seorang pemuda yang berusia 19 tahun ditembak di kaki selama bentrokan dengan tentara Israel di Kamp Pengungsi Jenin di bagian utara Tepi Barat.
Penghuni di kamp pengungsi itu mengatakan puluhan orang cedera akibat gas air mata keras yang ditembakkan oleh tentara Israel untuk membubarkan demonstran, yang memprotes cederanya pemuda Palestina tersebut dan penangkapan yang lain.
Namun, Radio Israel melaporkan pemuda yang berusia 19 tahun tersebut dan dua orang lagi melempar peledak rakitan ke satu patroli tentara Israel, yang sedang mencari tersangka yang terlibat dalam kekerasan terhadap orang Yahudi.
Radio itu, yang mengutip beberapa sumber Angkatan Darat Israel, mengatakan tentara melepaskan tembakan, melukai pemuda Palestina tersebut dan menahan yang lain. Ia menambahkan bentrokan meletus di kamp pengungsi itu dan tentara membubarkan mereka dengan menggunakan gas air mata.
Sementara itu, para pejabat keamanan Palestina mengatakan tentara Israel menyerbu beberapa desa dan kota kecil di Tepi Barat dan menangkap delapan orang Palestina. Mereka mengatakan semua orang Palestina tersebut dicari oleh pasukan keamanan Israel.
Pemerintah Palestina sebelumnya mengumumkan mereka akan menghentikan kerja sama keamanan antara Israel dan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) jika Israel melanjutkan kebijakan kerasnya terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat.
Namun militer Israel setiap hari melancarkan serangan ke kota kecil, desa dan kota besar yang berada di bawah kendali PNA dan menahan para pegiat Palestina. Militer Israel menyatakan mereka "mengancam keamanan negara Israel".
Perhimpunan Klub Tahanan, yang berpusat di Ramallah, mengatakan di dalam satu laporan resmi bahwa militer Israel telah menangkap 326 orang Palestina di Tepi Barat sejak awal tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
