Ahad 26 Apr 2015 02:15 WIB

Rakyat Palestina Tuntut Israel Kembalikan Rumah Mereka

Rep: C33/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang anak kecil mengibarkan bendera Palestina.
Foto: Suhaib Salem/Reuters
Seorang anak kecil mengibarkan bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ribuan warga Palestina yang tinggal di wilayah Israel, menuntut agar Zionis mengembalikan desa-desa mereka yang direbut militer Israel. Ribuan warga itu berbaris ke desa berpenghuni dari Hadatha sebagai bagian dari acara tahunan di bulan Maret yang disebut 'The March of Return'.

Perayaan itu adalah acara tahunan terbesar yang diselenggarakan pengungsi Palestina menuntut hak mereka dari kembali ke desa-desa dari mana mereka secara paksa selama peristiwa Nakba. Seperti dilaporkan www.middleeastmonitor.com, Jumat (24/4), ribuan warga itu tidak bubar meski hujan deras dan angin kencang datang.

Warga Palestina yang datang berasal dari seluruh wilayah yang telah direbut Israel sejak 1948. Mereka semua berbaris menuju Hadatha sebagai wujud permintaan atas hak mereka kembali ke kampung halamannya.

 

Desa Hadatha terletak di Galilea selatan, beberapa kilometer sebelah barat daya dari Tiberias, Israel. Pada 12 Mei 1948 desa ini diserang dan para penghuni secara terpaksa meninggalkan wilayahnya akibat serangan pasukan Zionis.

Saat ini, sangat sedikit yang bisa dilihat dari kondisi desa seperti dulunya. Meskipun tumpukan batu besar menjadi bukti dari 122 rumah yang pernah ditempati lebih dari 600 warga Palestina. Di atas bukit, pemakaman Hadatha ini masih dapat ditemukan.

 

Setidaknya satu juta warga Palestina saat ini hidup sebagai warga negara Israel. Di antaranya sekitar seperempat berasal dari desa-desa yang hancur dan berpenghuni selama peristiwa Nakba dimana warga Palestina terusir dari wilayahnya. Meskipun secara resmi dianggap Warga Negara Israel, rakyat Palestina ini sebenarnya pengungsi yang dilarang kembali ke kampung halaman mereka.

 

Saat ini lebih dari tujh juta orang Palestina terpaksa hidup di pengasingan. Sebagian besar dari orang-orang ini adalah pengungsi dan keturunan mereka yang diasingkan selama perpindahan warga asli yang terjadi antara 1947-1949 oleh milisi Zionis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement