Rabu 29 Jul 2015 11:22 WIB

Netanyahu Sambut Pembebasan Mata-Mata Israel

Jonathan Pollard
Foto: telegraph.co.uk
Jonathan Pollard

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa menyambut berita pembebasan mata-mata Israel, Jonathan Pollard setelah 30 tahun ditahan di penjara Amerika Serikat (AS).

Setelah puluhan tahun upaya untuk membebaskannya, Jonathan Pollard akhirnya akan dibebaskan, kata Netanyahu seperti dikutip dari pernyataan kantornya.

"Sepanjang waktunya di penjara, saya secara selalu mengangkat masalah pembebasannya dalam pertemuan dan percakapan dengan pemimpin pemerintah AS. Kami berharap pembebasannya," katanya.

Pollard, mantan pengulas sandi Angkatan Laut AS dihukum karena menjadi mata-mata untuk Israel dan akan dibebaskan secara bersyarat pada 21 November, kata pengacaranya. Keputusan untuk menutup kasus sensasional tersebut terjadi akibat hubungan antara AS dan sekutu terdekatnya di Timur Tengah itu menjadi terganggu sejak penangkapannya karena memberikan informasi rahasia untuk Israel pada 1985.

"Tigapuluh tahun penderitaan akan berakhir November ini, tidak melalui kebaikan tetapi melalui hukuman," kata Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked dalam bahasa Ibrani di laman Facebook.

"Bukan karena perjanjian yang sangat menghancurkan antara Amerika Serikat dan Iran tetapi karena masalah hukum," tambahnya.

Hal ini mengacu pada spekulasi bahwa pembebasan Pollard dimaksudkan sebagai tanda damai ke Israel yang marah oleh kesepakatan nuklir oleh AS dan enam negara kekuatan dunia lainnya dengan Iran pada awal bulan ini.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga membantah pembebasan Pollard dikaitkan dengan kesepakatan nuklir pada 14 Juli lalu yang ditentang keras oleh Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement