Ahad 02 Aug 2015 10:39 WIB

Nyawa Keluarga Bayi Palestina yang Terbunuh dalam 'Kondisi Mati'

bendera palestina
Foto: www.worldbulletin.net
bendera palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM  -- Para dokter di Sheba Medical Center di luar Tel Aviv, Sabtu (1/8) siang mengatakan keluarga bayi Palestina yang meninggal Jumat (31/7) akibat ulah pemukim Yahudi di Tepi Barat berada dalam "kondisi mati".

"Kami berjuang untuk menyelamatkan nyawa mereka tapi perjuangan ini tidak mudah," kata Prof. Yossi Haik, Kepala Unit Perawatan Intensif Luka Bakar Nasional Israel, kepada wartawan di Sheba.

Keluarga Dawabshe diungsikan ke rumah sakit Israel setelah rumah mereka di Desa Duma dibakar dalam serangan pembakaran yang diduga dilakukan oleh kelompok ekstrem ultra-nasionalis Israel.

Haik mengatakan sang ibu, Riham (26), menderita luka paling parah, setelah ia berlari kembali ke dalam rumahnya yang terbakar dalam upaya menyelamatkan bayinya, Ali Saad --yang tidak bisa diselamatkan dalam serangan tersebut.

Sebanyak 90 persen tubuh Riham dipenuhi luka bakar tingkat-tiga, jenis luka bakar paling parah kedua, kata Haik, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Ia menambahkan paru-paru ibu muda tersebut juga terancam akibat asap.

Dr. Marina Rubinstein, seorang dokter di Unit Perawatan Intensif Anak di Sheba, mengatakan mereka "berhasil menstabilkan" kondisi Ahmed (4), kakak Ali. Namun wanita dokter tersebut menyatakan Ahmed masih berada dalam kondisi sangat serius. "Ia diberi alat pernafasan dan obat dan nyawanya masih terancam," kata Dr. Marina Rubinstein.

Haik mengatakan jika Ahmed bisa selamat dari luka-lukanya, ia diperkirakan harus dirawat di rumah sakit selama enam bulan sebelum diperkenankan pulang. Sang ayah, Saad, dirawat di Soroka Medical Center di Kota Be'er Sheva di Israel Selatan, dan kondisinya juga sangat kritis, kata Haik.

Pada Sabtu pagi, Menteri Kesehatan Palestina Dr. Jawad Awad mengunjungi Soroka Medical Center di Be'er Sheva, demikian laporan situs berita Israel, Ynet. Nasse, saudara Saad Dawabshe, juga ikut dalam kunjungan itu dan menyeru masyarakat Palestina agar melindungi orang Palestina dari pemukim teroris.

Para pemuda di organisasi nir-laba Arab Israel, Amina, mendirikan tenda berduka di Sheba dan memasang tanda yang bertuliskan, "Dibakar hidup-hidup dan melodi telah hilang dari dunia" dan "jangan bakar anak-anak".

Aminsa adalah organisasi yang membantu anak-anak Palestina dari Tepi Barat Sungai Jordan untuk memperoleh perawatan medis di rumah sakit Israel. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan beberapa pemukim Yahudi memasuki Desa Duma pada Jumat dini hari.

Mereka memecahkan jendela dua rumah dan melemparkan bom api. Mereka juga menyemprotkan corat-coret dalam bahasa Yahudi di tembok rumah warga Palestina. Tulisan itu adalah "balas dendam" dan "panjang umur lah Al-Masih".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement