Ahad 02 Aug 2015 11:49 WIB

Jihad Islam Serukan Balas Dendam ke Zionis

Demonstran Palestina melempar bom molotov ke militer Israel, Sabtu (1/8).
Foto: Reuters
Demonstran Palestina melempar bom molotov ke militer Israel, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin senior pergerakan Jihad Islam menyerukan semua faksi Palestina untuk meningkatkan eskalasi terhadap pendudukan Israel. Seruan tersebut disampaikan akhir pekan lalu, sehari setelah tewasnya balita Palestina berusia 18 bulan, Ali Saad Dawabsheh.

 

Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ramadhan Shallah mengatakan, semua faksi terutama Bragade Al-Quds harus meningkatkan perlawanan membalas tindakan keji itu.

Shallah mengaku sangat sedih mendengar aksi pembakaran rumah yang menunjukkan kekerasan pemukim ilegal terhadap keluarga Dawabseh, dan rakyat Palestina pada umumnya. Serangan itu menggambarkan rasa ketidakmanusiaan, apalagi korban adalah bayi malang tak berdosa.

"Kejahatan ini mengungkapkan kebenaran akan rasa benci dan kebiadaban pemukim ilegal terhadap rakyat Palestina," ujarnya menegaskan.

Sebelumnya kelompok garis keras Yahudi membakar sebuah rumah Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, Jumat (31/7).

Aksi pembakaran itu menewaskan Dawabsheh dan menyebabkan luka serius terhadap tiga anggota keluarga lainnya.

Saksi dan personel militer mengatakan, pelaku memecahkan kaca dan melempar bom ke dalam rumah yang terletak di Desa Duma, dekat Kota Nablus, Tepi Barat.  

Insiden berlangsung menjelang Subuh pada saat keluarga masih tidur. Tulisan grafiti yang berarti “balas dendam” tampak di luar rumah. Grafiti itu ditulis dalam bahasa Yahudi.

Petugas mengatakan, orang tua Dawabsheh dan saudaranya yang masih berusia empat tahun terluka parah. Korban mengalami luka bakar hingga 75 persen.

 

Ini bukan pertama kali Muslim menjadi target sasaran di wilayah pendudukan. Menurut PBB, setidaknya 120 serangan oleh pemukim ilegal Israel terjadi di Tepi Barat sejak awal 2015.

sumber : Maannews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement