Ahad 02 Aug 2015 17:08 WIB

Serangan Israel yang Menewaskan Balita Palestina Dikecam

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Pengunjuk rasa berlari di depan buldoser militer Israel saat bentrok dengan pasukan Israel saat aksi protes menentang pemukiman Yahudi di Qadomem, Kofr Qadom dekat Nablus, Tepi Barat, Palestina, Jumat (27/6).
Foto: reuters
Pengunjuk rasa berlari di depan buldoser militer Israel saat bentrok dengan pasukan Israel saat aksi protes menentang pemukiman Yahudi di Qadomem, Kofr Qadom dekat Nablus, Tepi Barat, Palestina, Jumat (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --  Arab Saudi dan berbagai pihak seperti Mesir, Uni Eropa, hingga Amerika Serikat (AS) mengecam kejahatan yang dilakukan oleh pemukim Israel, pada Jumat (31/7) dinihari. Pasalnya, pemukim Israel telah mengakibatkan kematian seorang bayi Palestina, di Duma Village, dekat Nablus.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir mengutuk tindakan Israel yang dinilai barbar dan brutal. Jebeir menilai tindakan tersebut tanpa sedikit pun etika, nurani, atau kemanusiaan.

‘’Kami menyalahkan otoritas pendudukan Israel dan menahan mereka yang bertanggung jawab tindak pidana yang mereka lakukan terhadap warga Palestina,’’ ujarnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (2/8).

Al-Jubeir juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawab dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Palestina dari praktik agresif pemukim Israel. ia juga mengucapkan belasungkawa kerajaan Arab Saudi untuk keluarga si bayi dan pemerintah dan rakyat Palestina. Adel berharap luka-luka di antara anggota keluarga bayi segera sembuh.

Bentrokan bermula saat orang tua dan saudara dari anak Palestina berjuang untuk hidup mereka hari Sabtu (1/8). Protes atas serangan pembakaran rumah warga Palestina memasuki hari kedua di wilayah-wilayah pendudukan paksa Israel.

Sampai akhirnya, pemboman rumah keluarga di Tepi Barat yang telah diduduki Israel menewaskan bocah berusia 18 bulan, Ali Saad Dawabsha. Kematiannya memicu kecaman internasional atas kegagalan Israel mengatasi kekerasan yang dilakukan pemukimnya.

Ayah sang anak, Saad, dirawat karena luka bakar tingkat tiga di rumah sakit Soroka di Israel Selatan. Juru bicaranya mengatakan kondisinya kritis. Sementara sang ibu Riham dan saudaranya yang berusia empat tahun Ahmed sedang dirawat di rumah sakit Tel Hashomer dekat Tel Aviv. Juru bicara korban menggambarkan kondisi jiwa mereka terancam.

Pada hari Sabtu, puluhan warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel di kamp pengungsi Jalazon. Warga Palestina Khaldi (16 tahun) ditembak oleh tentara Israel hari Jumat setelah melemparkan bom Molotov. Pada Sabtu pagi, warga Palestina dan pemukim Yahudi bentrok dekat Kusra di Tepi Barat utara dan tentara Israel menyatakan wilayah zona militer tertutup.

Di Yerusalem Timur, sumber dari Palestina mengatakan, sebanyak 10 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel. Pada hari Sabtu, dua petugas yang luka ringan menyebar kerusuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement