REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah petisi yang meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap saat melakukan kunjungan ke Inggris telah memperoleh hampir 100 ribu tanda tangan.
Hingga Selasa (1/9) petisi telah mendapat 91.426 dukungan. Berdasarkan ketentuan di Inggris, parlemen bisa mempertimbangkan untuk membahas petisi jika sudah mendapat 100 ribu tandatangan.
Namun bagaimanapun, Pemerintah Inggris menegaskan tidak akan menahan Netanyahu.
"Mengacu hukuman internasional dan aturan di Inggris pejabat tinggi negara, termasuk kepala pemerintahan dan negara atau menteri memiliki imunitas dari dakwaan kriminal," tulis pemerintah dalam pernyataannya.
Damian Moran, designer perangkat lunak dari Manchester, barat laut Inggris, mengatakan kepada Anadolu Agency, ia membuat petisi pada 7 Agustus karena mengaku sudah tak tahan lagi dengan Israel.
"Saya tidak pernah memahami mengenai konflik Palestina sampai saya melakukan penelitian 10 tahun lalu," ujarnya.
Petisi menilai Netanyahu bertanggungjawab atas serangan di Jalur Gaza pada musim panas tahun lalu yang menewaskan lebih dari 2.000 warga sipil.
Moran mengatakan, Netanyahu bertanggungjawab terhadap hancurnya 50 masjid, dua gereja, dan pusat bagi penyandang disabilitas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
