Rabu 14 Oct 2015 10:53 WIB

Israel akan Lebih Agresif Hadapi ‘Teroris’ Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
Wanita Palestina ambil posisi jelang bentrokan dengan aparat Israel di Ramallah, Sabtu (10/10).
Foto: Reuters
Wanita Palestina ambil posisi jelang bentrokan dengan aparat Israel di Ramallah, Sabtu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Kabinet keamanan Israel telah menyetujui serangkaian langkah-langkah baru yang dirancang untuk memerangi kekerasan antara Israel dan Palestina.

Ini dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan mengambil langkah-langkah agresif untuk mencegah bentrokan lebih lanjut.

"Kabinet keamanan memutuskan beberapa langkah untuk memerangi terorisme, terutama otorisasi polisi untuk menutup atau memberlakukan jam malam di beberapa bagian Yerusalem terkait kasus gesekan atau hasutan untuk melakukan kekerasan," kata kabinet keamanan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (14/10) pagi, seperti dilansir Aljazirah.

Langkah-langkah lain yang dilakukan termasuk penempatan pasukan keamanan Israel di seluruh jaringan transportasi umum di Yerusalem. Israel juga menggunakan unit militer untuk memperkuat polisi Israel dan menghancurkan 'rumah-rumah teroris' serta mencabut izin tinggal permanen mereka.

Bentrokan meningkat sejak pasukan keamanan Israel memulai tindakan keras terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur bulan lalu.

Netanyahu mengatakan pada Selasa (13/10), siapa pun yang menyakiti warga Israel akan membayar mahal hal itu. Ia mengatakan, tak akan menggunakan segala cara untuk mengembalikan perdamaian ke kota-kota di Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement