Rabu 16 Mar 2016 15:36 WIB

Hamas Minta Mesir Akhiri Blokade

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Militer Mesir menganggap Hamas sebagai teroris dan harus dilawan.
Foto: AP
Militer Mesir menganggap Hamas sebagai teroris dan harus dilawan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas menyeru Mesir melonggarkan blokade di Jalur Gaza, Selasa (16/3) setelah delegasinya pergi ke Kairo untuk memperbaiki hubungan. Pejabat senior Hamas, Khalil al-Haya mengatakan Hamas telah memohon pada Mesir untuk mengizinkan lebih banyak lalu lintas di perbatasan Rafa dengan Jalur Gaza.

Persimpangan ini adalah satu-satunya tempat transit dan jalan masuk Palestina yang tidak dikendalikan oleh Israel. Mesir telah menutup perbatasannya dengan Gaza sejak 2013 dan menghancurkan ratusan terowongan yang mengarah ke Palestina yang diduga digunakan untuk jalur penyelundupan.

Mesir menuduh terowongan itu dimanfaatkan untuk penyelundupan makanan, uang, manusia hingga senjata. Kementerian dalam negeri Hamas mengatakan 2015 adalah tahun terburuk untuk Rafah, ketika perbatasan hanya dibuka selama 21 hari total.

Hubungan antara Hamas dan Kairo pun semakin hambar sejak 2013 ketika Presiden Mesir Mohamed Mursi digulingkan. Gerakan Ikhwanul Muslimin pun saat ini sudah masuk daftar hitam.

Mantan kepala militer Abdel Fattah al-Sisi yang menggantikan Mursi sejak saat itu meluncurkan tindakan keras pada kelompok-kelompok Islam. Ratusan orang telah dieksekusi dan ribuan aktivis dipenjara.

Ketegangan mulai terjadi ketika Mesir menuduh Hamas terlibat dalam pembunuhan jaksa top Mesir yang tewas dalam bom mobil tahun lalu. Hamas membantah klaim tersebut. Haya mengatakan kelompoknya mengutuk pembunuhan Jaksa Agung Hisham Barakt tersebut. Ia juga bersikeras Hamas menolak campur tangan dalam urusan Mesir.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Ribuan Orang Tewas dalam Serangan Gas Beracun Irak

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement