Senin 21 Mar 2016 12:09 WIB

Polisi Israel tak Percaya Penyerang Yahudi Bakar Rumah Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina membawa keranda yang dipasang foto balita Ali Dawabsheh, yang tewas saat rumah orangtuanya dibakar militan Yahudi di Khan Younis, Gaza.
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina membawa keranda yang dipasang foto balita Ali Dawabsheh, yang tewas saat rumah orangtuanya dibakar militan Yahudi di Khan Younis, Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, DUMA -- Polisi Israel mengatakan, mereka tak percaya serangan pembakaran pada Ahad (20/3) ke rumah seorang warga Palestina merupakan ulah penyerang Yahudi. Korban merupakan saksi kunci serangan pembakaran oleh pelaku Yahudi yang menewaskan balita Palestina dan orang tuanya tahun lalu.

Pejabat Palestina mengatakan penyerang memecahkan jendela kamar tidur Ibrahim Dawabsheh dan membakar rumahnya. Dawabsheh dan istrinya sempat melarikan diri, tapi ia terluka dan istrinya menghirup asap.

(Baca: Biden: Perbuatan Israel Gerogoti Solusi Dua Negara)

Dawabsheh merupakan kerabat korban penyerangan tahun lalu. Ia adalah saksi serangan yang membunuh Ali Dawabsheh (18 bulan) dan saat ini ia sedang bersaksi di hadapan atas sidang dua ekstremis Yahudi Israel. Juli lalu pemukim Yahudi diduga melontarkan bom molotov ke rumah dan membunuh Ali Dawabsheh, ibunya dan ayahnya Saad.

Ibrahim Dawabsheh mengatakan kepada saluran televisi Israel, saat ia melihat kebakaran ia langsung teringat keluarga Saad.

Juru bicara polisi Israel Luba Samri mengatakan, penyelidikan sedang berlangsung atas insiden pembakaran di desa Duma, di Tepi Barat. Polisi dan layanan keamanan Israel, Shin, mengatakan bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian tak menunjukkan karakteristik pembakaran dilakukan oleh pemukim Yahudi.

Tapi Samri tak merinci lebih detail mengapa polisi ragu itu dilakukan ekstremis Yahudi. Penduduk setempat memprotes tentara Israel yang tiba untuk menyelidiki pembakaran pada Ahad.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Penjara 'Iblis Amerika' Alcatraz Ditutup

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement