Rabu 25 May 2016 18:53 WIB

Ini Pengakuan Jurnalis Palestina Soal Penjajahan Israel

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
 Director of the Middle East Monitor  Daud Abdullah (kiri) saat menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional Media Islam ( International Conference of Islamic Media-ICIM) di Jakarta, Rabu (25/5). (Republika/Rakhmawaty la'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Director of the Middle East Monitor Daud Abdullah (kiri) saat menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional Media Islam ( International Conference of Islamic Media-ICIM) di Jakarta, Rabu (25/5). (Republika/Rakhmawaty la'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan pimpinan redaksi media Islam dari sekitar 50 negara hadir dalam Konferensi Islam Media Islam di Jakarta. Konferensi tersebut untuk menyatukan isu kemerdekaan Palestina.

Wakil Pimpinan Redaksi Kantor Berita Palestina WAFA Jamil Dababat mengatakan, Israel terus menekan Palestina. Terutama di kawasan al-Quds, tempat masyarakat Palestina berinteraksi dengan pemukiman Israel.

Jamil juga menyebut, banyak hal yang merugikan Palestina di kawasan al-Quds tidak terekspos media. Misalnya kartu penduduk khusus bagi penduduk Israel yang memudahkan mereka dalam perizinan dan pajak. "Ini adalah diskriminasi yang tidak banyak diekspose media," ujar Jamil dalam acara Konferensi Internasional Media Islam, di Wisma Antara Jakarta, Rabu (25/5).

Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.

Karena itu, Jamil mengaku senang dapat berbicara dalam forum ini. Kesempatan ini membuatnya dapat membicarakan tentang penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina.

Jamil menyerukan agar forum ini dapat menyatukan visi-misi terkait isu Palestina. Tentu, harapan Jamil, pemberitaan yang disajikan dengan data yang akurat, faktual, dan aktual. "Sehingga, tidak hanya Muslim yang membaca, tapi orang barat pun bisa menilai," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement