Jumat 01 Jul 2016 11:09 WIB

Israel Kepung Hebron Pascapenusukan Remaja

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Jalan Shuhada di Hebron, Tepi Barat yang pernah menjadi jantung aktivitas warga kini sepi.
Jalan Shuhada di Hebron, Tepi Barat yang pernah menjadi jantung aktivitas warga kini sepi.

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Israel menghukum Hebron pascaserangan seorang remaja Palestina. Pasukan Israel memblokir desa di selatan Tepi Barat beberapa jam setelah serangan tersebut. Remaja Palestina ini tewas setelah diduga menusuk seorang remaja Israel.

"Pasukan Israel telah mulai mengepung desa Bani Naim," kata aktivis HAM Issa Amro yang berbasis di Hebron. Desa ini berada di timur kota Hebron. Bani Naim adalah rumah bagi remaja pelaku, Muhammad Nasser Tarayra (17 tahun).

Tarayra ditembak mati pada Kamis (30/6) setelah menerobos pemukiman Yahudi terdekat di Kiryat Arba. Menurut otoritas Israel, Tarayra menusuk seorang remaja perempuan berusia 13 tahun. Korban adalah Hallel Yafa Ariel. Ia dilarikan ke rumah sakit namun tidak tertolong.

Amro mengatakan otoritas mengancam akan mencabut izin kerja keluarga pelaku di Israel. "Otoritas menangkap ayah Tarayra," kata Amro. Menurut kontributor Aljazirah di Yerusalem, otoritas juga mulai mendiskusikan rencana menghancurkan rumah Tarayra.

Amro mengatakan jam malam mulai diberlakukan di seluruh area H2 Hebron. Area ini merupakan kota Palestina dibawah kendali Israel. Pasukan Israel juga menambah pos pemeriksaan jadi 20 pos. Militer Israel juga dilaporkan menutup jalur Road 60, jalan tol utama dari utara ke selatan yang melalui Tepi Barat.

Kelompok HAM mengecam penanganan Israel melawan komunitas Palestina yang melakukan serangan. Amro mengecam pembunuhan oleh warga Palestina, namun ia mengatakan okupasi Israel lebih patut disalahkan.

Kiryat Arba, Hebron adalah salah satu kota paling padat di Tepi Barat. Area ini adalah rumah bagi ratusan pemukim Yahudi. Mereka hidup di bawah lindungan ketat militer. Ratusan ribu Palestina tinggal di sana.

Di bawah hukum internasional, pemukiman Yahudi di sini ilegal sehingga area ini menjadi poin sulit dalam negosiasi Israel dan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement