Jumat 30 Sep 2016 08:24 WIB

Israel Tangkap Sejumlah Orang Jelang Pemakaman Peres

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Israel melintas di dekat lokasi penembakan di sebuah bar di Tel Aviv, 1 Januari 2016.
Foto: Daniel Ber On/EPA
Polisi Israel melintas di dekat lokasi penembakan di sebuah bar di Tel Aviv, 1 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sejumlah orang ditangkap beberapa saat sebelum upacara pemakaman mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres, Jumat (30/9). Polisi Israel mengatakan beberapa penangkapan itu dilakukan dalam operasi pengamanan.

Menurut Kepala polisi Israel Roni Alsheikh, beberapa orang Yahudi dan Arab ditahan karena khawatir mengganggu upacara. Meski tidak ada ancaman khusus untuk pemakanan tersebut, polisi memilih preventif.

"Kami melakukan operasi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Alsheikh, dikutip BBC.

Upacara pemakaman ini akan jadi yang terbesar di Israel sejak pemakaman mantan PM Yitzhak Rabin yang dibunuh warga Yahudi pada 1995.

Sejumlah petinggi negara besar akan hadir dalam pemakanan Peres, seperti Barack Obama. Jasad Peres saat ini masih berada di luar gedung parlemen Knesset untuk upacara penghormatan terakhir.

Pemimpin Israel termasuk Presiden Reuven Rivlin, PM Benjamin Netanyahu hingga mantan Presdien AS Bill Clinton akan hadir di sana. Peres meninggal setelah menderita stroke selama dua pekan.

Ia meninggal pada Rabu di usianya yang ke 93 tahun di rumah sakit dekat Tel Aviv. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan ia berencana hadiri pemakaman dengan kepala negosiator Palestina, Saeb Erekat dan Kepala Keamanan Majid Faraj.

Beberapa petinggi dunia yang juga direncanakan hadir, diantaranya Sekjen PBB Ban Ki-moon, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande, PM Kanada Justin Trudeau, PM Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement