Jumat 30 Dec 2016 08:30 WIB

PM Israel Menyerah Atas Kasus Prajurit Israel yang Ditahan Hamas

Gilad Shalit, tentara Israel yang ditahan Hamas
Foto: frontpagemag
Gilad Shalit, tentara Israel yang ditahan Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, AL-QUDS -- Keluarga Hadar Goldin (Prajurit Israel yang ditawan Hamas) di Gaza, kepada harian Yedioth Ahronot menegaskan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menyerah dan tidak bisa mengembalikan anaknya yang ditawan pejuang Palestina di jalur Gaza. “Netanyahu telah mengibarkan bendera putih (menyerah-red) dihadapan Hamas, karena semua janji Netanyahu untuk mengembalikan putra kami omong kosong belaka. Pemerintah Israel lemah dihadapan Hamas,” kata keluarga Goldin marah dan mengecam PM Israel.

Seperti dilansir suarapalestina.id, hari ini, Goldin diketahui telah diculik oleh prajurit Hamas pada perang 2014 silam. Sejak itulah Israel berjanji akan mengembalikan Goldin kepada keluarganya. Namun sampai saat ini, janji itu tidak pernah terbukti.

Kemarahan keluarga prajurit Israel ini semakin bertambah setelah Israel mengembalikan 16 tawanan Palestina. Waktu 2 tahun tidak cukup bagi pemerintah Israel untuk mengembalikan prajuritnya yang ditawan Hamas.

Namun, pada Selasa (27/12) kemarin, dalam sebuah operasi malam di sekitar Ramallah, pasukan khusus Israel kembali menangkap empat orang pemuda Palestina. Mereka dicurigai akan melakukan aksi penyerangan di camp militer milik Israel di Tepi Barat.

Empat pemuda ini berasal dari distrik Baytonia, sebelah barat kota Ramallah. Hal ini dibenarkan melalui sumber berita lokal yang dikutip oleh SPNA bahwa keempat pemuda tersebut telah ditangkap oleh pihak Israel.

Insiden seperti ini biasa terjadi di wilayah Tepi Barat. Pasukan Israel kerap melakukan penangkapan terhadap warga sipil Palestina yang melakukan aksi demo atau melawan militer Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement