Kamis 19 Jan 2017 19:56 WIB
Akibat Rangkaian Skandal Suap

PM Netanyahu Semakin Terdesak

PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara.
Foto: telegraph
PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Benjamin Netanyahu telah menghabiskan 30 tahun hidupnya mengabdi sebagai pejabat negara, termasuk 11 tahun menjadi perdana menteri Israel. Namun tahun ini, masa depan politiknya tampak suram akibat sejumlah skandal korupsi dan kolusi yang menimpanya.

Pihak kepolisian Israel mengaku, telah menginterogasi Netanyahu sebanyak dua kali sejak awal tahun ini di rumah kediaman perdana menteri terkait dua kasus penyalahgunaan wewenang yang berbeda. Namun, Netanyahu membantah telah melakukan pelanggaran hukum dan berulangkali menegaskan bahwa (kepolisian) tidak akan menemukan apa-apa karena memang tidak ada apa-apa.

Hampir setiap hari, di televisi maupun surat kabar, selalu muncul bocoran detail investigasi terkait Netanyahu. Bocoran-bocoran penyelidikan itu kemudian digunakan oleh kelompok oposisi untuk mendesak agar sang pemimpin segera mundur. Sementara sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa popularitas partai Netanyahu berkarir, Likud, semakin turun.

"Ini adalah kampanye terkoordinir dari media yang telah melampaui perannya sebagai jurnalis dengan menjadi penyidik, hakim, sekaligus eksekutor," kata Netanyahu pada Senin dalam pertemuan mingguan bersama petinggi Partai Likud.

"Saya masih berambisi memimpin Likud dan negara ini untuk tahun-tahun mendatang," kata dia.

Dalam interogasi kedua, sejumlah media mengabarkan bahwa kepolisian telah memiliki rekaman pembicaraan Netanyahu dengan seorang pemilik media Israel di mana keduanya merundingan kesepakatan saling menguntungkan. Sementara dalam interogasi pertama, polisi menanyai Netanyahu terkait gratifikasi dari sejumlah pengusaha. Aturan Israel melarang pejabat publik menerima hadiah apapun yang nilainya melebihi standar "norma sosial" yang berlaku.

Menurut laporan dari surat kabar Haaretz, salah satu pengusaha yang memberi gratifikasi itu adalah Arnon Milchan, seorang produser Hollywood kelahiran Israel, yang mengirim Netanyahu cerutu dan sampanye.Pengacara Netanyahu tidak membantah laporan itu, namun mengatakan bahwa kliennya tidak bersalah menerima hadiah dari teman dekat.Selain itu, Netanyahu juga menerima hadian dari taipan kasino asal Australia, James Parker.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement