Senin 23 Jan 2017 15:26 WIB

PBB dan Uni Eropa Bangun Pabrik Desalinasi di Gaza

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Seorang bocah Palestina sedang mencari air
Foto: rfi.fr
Seorang bocah Palestina sedang mencari air

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pekerja bantuan internasional membuka pabrik desalinasi baru di Jalur Gaza. Pabrik ini akan memberikan bantuan ke wilayah yang kekurangan air. Nantinya, air tersebut dapat diminum. Dalam proses pembangunan pabrik ini, Uni Eropa menginvestasikan 10 juta euro bersama UNICEF.

Koordinator lokal PBB untuk kegiatan kemanusian dan pembangunan, Robert Piper, mengatakan, air dan energi proyek skala besar sangat dibutuhkan di Gaza. "Kami memperoleh banyak permintaan untuk air minum bersih bagi warga Gaza. Situasi saat ini benar-benar sangat serius. Ini adalah salah satu langkah maju dari perjalanan yang sangat besar dan kita perlu memiliki proyek seperti ini lebih banyak, " ujar Robert Piper seperti dilansir muslimvillage.com (20/1).

Pabrik ini merupakan pabrik kedua terbesar di wilayah yang dikuasai oleh Hamas tersebut. Direktur Pesisir Air Kota di Gaza, Monzer Shublaq mengatakan, keberadaan pabrik desalinasi ini tidak akan memecahkan kesengsaraan air Gaza. Ini dikarenakan produksi air yang dihasilkan hanya 6.000 meter kubik air per hari. Sedangkan semua penduduk menggunakan 150 ribu meter kubik per hari.

Kendati demikian, keberadaan pabrik ini memberikan simbolisme untuk warga Gaza bahwa di tempat tinggal mereka telah memiliki saluran air.

Pertempuran yang terjadi antara Israel dan Hamas selama dekade terakhir mengakibatkan kerusakan berat terhadap infrastruktur Gaza. Dan blokade Israel-Mesir telah memperlambat upaya rekonstruksi.

Hamas tidak berpartisipasi dalam proyek ini. Kepala Otoritas Air Palestina, Mazen Ghunaim mengatakan, Hamas berjanji akan pindah dari lahan yang mereka gunakan untuk latihan. Lahan tersebut rencananya akan digunakan oleh pekerja untuk tanaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement