Jumat 24 Feb 2017 17:51 WIB

Imigran Palestina di Amerika Utara tidak Memiliki Pengaruh Politik

Imigran Palestina di Amerika (Ilustrasi) (Foto: Suarapalestina.com)
Foto: suarapalestina.com
Imigran Palestina di Amerika (Ilustrasi) (Foto: Suarapalestina.com)

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Badan Statistik Palestina menyebutkan bahwa jumlah imigran Palestina di Amerika Utara mencapai 150 RIBU jiwa. Di antara mereka ada yang memiliki posisi penting, seperti rektor universitas, dokter, usahawan, bahkan sebagian menjadi pemilik modal. Namun sayangnya, mereka tidak memiliki pengaruh politik.

Tidak diketahui secara pasti kapan imigrasi warga Palestina ke Amerika Serikat dimulai. Namun, seperti dilansir suarapalestina.id, hari ini, generasi pertama yang pindah ke Amerika Serikat adalah warga Kritsen yang tinggal di perbatasan Syria, ketika Turki Utsmani masih berdiri.

Jumlah imigran tersebut semakin bertambah sejak perang 1948, namun gelombang imigrasi terbesar adalah tahun 1967 hingga 1980. Sekitar 85 persen dari imigran Palestina di Amerika Serikat berasal dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sementara itu 15 persen lainnya berasal dari wilayah 1948 khusunya di Yafa, Nazareth dan lain-lain.

Berdasarkan Sensus Amerika Serikat pada 1981, jumlah warga Palestina di AS adalah 105 ribu jiwa, dan berdasarkan Badan Statistik Palestina, jumlah imigran Palestina 1990 adalah 137 ribu jiwa, 1998 menjadi 175.00 jwa. Jumlah tersebut bertambah pada tahun 2005 menjadi 236.357 jiwa

Tidak seperti di Kanada, warga Palestina di Amerika Serikat menghadapi kesulitan dalam berbaur bersama warga AS. Hal ini disebabkan karena perbedaan kultur dan bahasa, namun situasi ini berkurang dan dapat diatasi oleh generasi kedua yang lebih bisa beradapatasi dengan budaya Amerika.

Namun peristiwa 11 September 2001, propaganda media dan merebaknya Islamophobia di Amerika Serikat, membuat warga Palestina dan Arab menghadapai kesulitan dalam beradaptasi karena mereka dianggap sebagai teroris.

Sebagian besar tujuan warga Palestina yang bermigrasi ke AS adalah untuk mencari penghidupan yang layak atau menyelesaikan studi. Mereka berhasil merealisasikan tujuan tersebut. Bahkan mereka yang sebelumnya hanya pedagang biasa, akhirnya berhasil menjadi pemilik usaha yang maju dan menjadi pemilik modal. Tahun 2005 majalah Forbes menyebutkan bahwa 25 miliarder Amerika Serikat adalah keturunan Palestina.

sumber : suarapalestina.id/spna
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement