Selasa 18 Apr 2017 21:45 WIB

Israel Tolak Negosiasi dengan Tahanan Palestina yang Mogok Makan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan tahanan Palestina akan menggelar mogok makan di penjara-penjara Israel.
Foto: Al-Markaz Al-Filistini Lil I'lam
Ribuan tahanan Palestina akan menggelar mogok makan di penjara-penjara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengatakan pemerintah tidak akan melakukan negoisasi dengan ratusan tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan. Aksi yang dipimpin oleh Marwan Barghouti ini telah memasuki hari kedua.

Menurut Erdan, Barghouti telah dipindahkan ke penjara lain dan ditempatkan di sel isolasi. "Mereka adalah teroris dan pembunuh yang mendapatkan apa yang mereka layak dapatkan. Kami tidak punya alasan untuk bernegosiasi dengan mereka," kata Erdan.

Barghouti dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas perannya dalam intifada kedua Palestina. Pria 57 tahun itu dihukum karena melakukan serangan yang menewaskan lima orang.

Dia cukup populer di kalangan warga Palestina. Bahkan jajak pendapat menunjukkan ia bisa memenangkan kursi kepresidenan Palestina.

"Pengalaman puluhan tahun telah membuktikan bahwa sistem tidak manusiawi Israel bertujuan untuk mematahkan semangat tahanan, dengan menimbulkan penderitaan pada tubuh mereka, memisahkan mereka dari keluarga dan komunitas mereka, menggunakan langkah-langkah memalukan untuk memaksa penaklukan," tulis Barghouti di sebuah kolom di New York Times.

Lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang berada di penjara Israel melakukan aksi mogok makan pada Senin (17/4). Mereka mengeluarkan daftar tuntutan mulai dari pelayanan medis yang lebih baik hingga akses yang lebih mudah untuk menggunakan telepon.

Kepala Urusan Tahanan untuk Otoritas Palestina, Issa Qaraqe mengatakan di hari pertama ada sekitar 1.300 tahanan yang melakukan aksi mogok makan dan jumlahnya terus meningkat. Sementara Klub Tahanan Palestina menyatakan ada 1.500 tahanan yang mengikuti aksi itu.

Tahanan Palestina di penjara Israel telah beberapa kali melakukan aksi mogok makan. Namun, kali ini aksi dilakukan oleh tahanan dalam skala yang besar.

Sebanyak 6.500 warga Palestina saat ini berada di penjara Israel karena berbagai pelanggaran dan kasus kejahatan. Tercatat ada 62 perempuan dan 300 anak di bawah umur di antara para tahanan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement