Rabu 18 Oct 2017 17:30 WIB

Israel Tutup Delapan Media Palestina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Warga Palestina di Gaza City
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina di Gaza City

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan keamanan Israel, pada Selasa (17/10), menutup sekitar delapan perusahaan media Palestina yang berbasis di Tepi Barat. Israel mengklaim penutupan media itu dilakukan karena mereka menghasut kekerasan terhadap Israel.

Otoritas militer Israel di wilayah pendudukan, COGAT, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menggerebek delapan perusahaan media di Tepi Barat dan menutupnya. Media-media yang menjadi sasaran mereka adalah yang dianggap menyebarkan hasutan agar warga Palestina menentang dan melawan Israel.

Menurut laporan kantor berita Palestina Ma'an dalam penggerebekan tersebut, COGAT juga menangkap sekitar 14 orang. Aksi ini dikritik oleh Otoritas Palestina di Ramallah. "Praktik ini adalah bagian dari mentalitas yang menolak perdamaian," kata juru bicara Pemerintah Otoritas Palestina Yusuf Mahmoud, dikutip laman Middle East Monitor, Rabu (18/10).

Aktivitas Israel di Tepi Barat memang tengah menjadi sorotan setelah mereka memutuskan untuk membangun lebih banyak permumiman Yahudi di daerah tersebut. Tindakan yang dinilai menjadi hambatan besar tercapainya perdamaian antara Palestina dengan Israel.

Pada Selasa (17/10), Israel mengajukan rencana pembangunan 1.292 rumah di Tepi Barat. Sehari sebelumnya, sebuah komite Israel telah menyetujui izin pembangunan 31 rumah di Hebron, Tepi Barat, menjadi yang pertama sejak 2002.

Israel sebelumnya telah mengumumkan akan mempercepat rencana pembangunan 4.000 rumah di Tepi Barat. Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan permukiman Yahudi di daerah-daerah yang diduduki. Pembangunan permukiman Yahudi ini akan mencakup unit-unit di kota Hebron. 3.736 unit rumah akan disetujui pada berbagai tahap dan perencanaan konstruksi, kata seorang pejabat Israel pekan lalu.

Dia tidak memberikan jangka waktu atau rincian yang tepat. Namun dia mengonfirmasi bahwa rumah-rumah tersebut akan dibangun di Tepi Barat, termasuk di Hebron dan di permukiman Migron dan Beit El dekat Ibu Kota Palestina, Ramallah.

Pejabat Israel tersebut mengungkapkan bahwa tahun ini Israel menargetkan pembangunan sekitar 12 ribu unit rumah. Secara keseluruhan, sekitar 12 ribu unit rumah akan disetujui pada 2017 dalam berbagai tahan perencanaan dan konstruksi. "Jumlah ini empat kali lipat dibandingkan tahun 2016," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement