Kamis 22 Jun 2017 21:40 WIB

KNRP Salurkan Bantuan Rp 13 Miliar untuk Warga Palestina

Perwakilan KNRP memberikan bantuan untuk pengungsi Palestina dan Suriah di Biqaa', Lebanon Timur, Senin (19/6). Saat penyaluran bantuan dibagikan bingkisan hari raya untuk anak yatim dan digelar buka puasa bersama di Rumah Tahfidz Al-Bararah.
Foto: Dokumen KNRP
Perwakilan KNRP memberikan bantuan untuk pengungsi Palestina dan Suriah di Biqaa', Lebanon Timur, Senin (19/6). Saat penyaluran bantuan dibagikan bingkisan hari raya untuk anak yatim dan digelar buka puasa bersama di Rumah Tahfidz Al-Bararah.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) telah menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia senilai lebih dari Rp 13 miliar untuk warga Palestina. Bantuan melalui program “Ramadhan Projects 1438–2017” ini disalurkan kepada warga Palestina yang mengungsi di Lebanon dan Turki.

Ketua Umum KNRP Suripto ikut langsung menyalurkan bantuan tersebut dengan mengunjungi Lebanon (18-21 Juni) dan Turki (21-24 Juni). Menurut dia, bantuan dari masyarakat Indonesia tersebut sudah dititipkan kepada mitra penyaluran KNRP di Lebanon dan Turki. “Rencana masuk ke Suriah, masih terkendala masalah non-teknis. Jadi, ditunda sampai dengan penyaluran kemanusiaan berikutnya,” kata dia di Istanbul, Turki, dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Kamis (22/6).

Sekretaris Jenderal KNRP Suhartono menjelaskan, bantuan dalam Ramadhan Projects 1438 H ini ditujukan untuk sejumlah program. Antara lain berupa kegiatan buka puasa, paket sembako, paket sayuran dan buah-buahan, hadiah Lebaran, pakaian Lebaran, bingkisan, serta santunan untuk keluarga fakir miskin dan ibu anak yatim.

Diberikan juga bantuan untuk beasiswa pendidikan, santunan untuk para penghafal Alquran, pengadaan sumber air bersih di Al-Aqsha dan kamp pengungsi Palestina, serta bantuan untuk penerangan Masjid.

Dalam penyaluran bantuan program kemanusiaan ini, KNRP bekerja sama dengan sejumlah mitra di Lebanon. Yakni HARD, Takaful For Child Welfare, Ghirass, Rumah Tahfidz Al Imam Syathibi, Rumah Tahfidz Qiblatul Ulaa, dan Shilah. Adapun di Turki disalurkan melalui Hayat Yolu, Sebil, dan Mirasimiz. Selain melalui mitra di kedua negara tersebut, kata Suhartono, KNRP juga menyalurkan bantuan langsung ke pengungsi Palestina.

Perwakilan KNRP wilayah ada yang diajak untuk menyaksikan langsung penyaluran bantuan. Seperti dari KNRP Nusa Tenggara Barat yang diwakili Tuan Guru Haji Achmad Muchlis, KNRP Jawa Barat diwakili Sumarli dari Bogor, KNRP Lampung oleh Cucu Mulyono dari Bandar Lampung, KNRP Kalimantan Timur oleh Suwoto dari Berau, serta KNRP Banten yang diwakili Ketua KNRP Serang Juheni Rois. Dari KNRP Pusat hadir Bendahara Umum Caca Cahayaningrat dan Ketua Bidang Humas KNRP Zakaria.

Dengan begitu, Suhartono mengatakan, perwakilan KNRP bisa melihat langsung bagaimana kondisi warga Palestina yang mengungsi di Lebanon dan Turki. “Ada di antara perwakilan KNRP wilayah membawakan langsung cincin, gelang emas, dan jam tangan dari para donatur di Indonesia untuk diserahkan kepada rakyat Palestina di pengungsian. Ini yang membuat mereka terharu, baik yang memberi dan yang menerima,” ujar dia.

Dalam misi kemanusiaan ini, menurut Suhartono, perwakilan KNRP sempat mengunjungi sejumlah tempat di Lebanon. Seperti ke Daarul Iftaa’ (Dewan Fatwa) dan Kantor Tabung Zakat Lebanon. KNRP juga sempat bersilaturahim dengan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy, di Beirut.

“Sambutan hangat dari Pak Dubes membuat kami semakin yakin dan semangat dalam proses penyaluran untuk pengungsi Palestina di Lebanon, khususnya, yang sampai saat ini jumlah pengungsinya sudah mencapai lebih dari lima generasi,” ujar Suhartono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement