Selasa 18 Jul 2017 19:26 WIB

Israel Cederai Anggota Paramedis dalam Kericuhan di Al-Aqsha

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Israel mengambil posisi di atap al-Aqsa (ilustrasi).
Foto: REUTERS / Amir Cohen
Polisi Israel mengambil posisi di atap al-Aqsa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekitar 54 warga Palestina terluka dan empat lainnya ditahan setelah terlibat bentrok dengan polisi Israel di luar kompleks Masjid Al-Aqsha, Senin (17/7) malam waktu setempat. Bentrokan dipicu karena kepolisian Israel dianggap membatasi Muslim di sana untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha.

Pascainsiden penyerangan kepolisian Israel pada Jumat pekan lalu, otoritas Zionis menutup akses ke Masjid Al-Aqsha. Penutupan masjid tersebut dilakukan hingga Ahad (16/7).

Ketika masjid dibuka kembali pada Ahad, kepolisian Israel memasang detektor logam di gerbang Masjid Al-Aqsha. Semua Muslim yang ingin beribadah di masjid tersebut harus dipindai dan diperiksa terlebih dulu melalui detektor logam.

Pemasangan detektor logam menyebabkan warga Palestina menggelar aksi duduk dan doa bersama di jalanan Yerusalem. Aksi tersebut merupakan bentuk protes mereka atas meningkatnya pembatasan akses ke situs suci umat Islam oleh Israel.

Dilaporkan laman Middle East Monitor, mengutip kantor berita Palestina WAFA, pada Senin malam, polisi Israel membubarkan aksi tersebut dengan menembakkan peluru karet serta granat setrum. Tindakan itu tak ayal mengakibatkan jatuhnya korban luka.

Empat anggota layanan paramedis Bulan Sabit Merah Palestina pun turut terluka saat mencoba menolong korban serangan polisi Israel. Ketua Partai Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti juga dilaporkan mengalami cedera setelah kepalanya tertembak peluru karet.

Merespons tindakan aparat Israel, gerakan Fatah, yang dipimpin Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyerukan sebuah "Hari Kemarahan" pada Rabu (19/7). Ia meminta rakyat Palestina untuk melintasi wilayah-wilayah pendudukan dan berbaris melawan prosedur teroris aparat keamanan Israel terhadap Muslim di sana.

Aparat keamanan Israel juga menangkap 12 warga Palestina di Tepi Barat. Mereka ditangkap setelah terlibat bentrokan dengan kepolisian Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement