Kamis 20 Jul 2017 10:36 WIB

Aksi Damai, 3 Pemuda Palestina Malah Ditembak Tentara Israel

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang polisi perbatasan Israel menembakkan peluru karet di pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan di Yerusalem al-Aqsa, di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron 29 September 2015.
Foto: REUTERS / Mussa Qawasma
Seorang polisi perbatasan Israel menembakkan peluru karet di pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan di Yerusalem al-Aqsa, di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron 29 September 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Tentara Israel menembak tiga pemuda Palestina pada Rabu (19/7) malam waktu setempat saat mereka melakukan aksi unjuk rasa melawan penutupan Masjid Al Aqsha. Bahkan satu pemuda diculik oleh tentara tersebut.

Aksi unjuk rasa tanpa kekerasan itu dilakukan di dekat terminal Qalandia, sebelah utara Yerusalem Timur yang diduduki. Mereka berbaris melawan penutupan yang sedang berlangsung, dan pembatasan yang parah, yang dipaksakan oleh tentara Israel di Masjid Al Aqsha.

Tentara menyerang para pemrotes, sehinga menyebabkan bentrokan kedua beah pihak. Kemudian tentara menembakkan banyak peluru, yang kemudian melukai tiga pemuda. Selain menembaki para pengunjuk rasa dengan senjata api, tentara Israel juga menembakkan bom gas.

Sehingga membuat orang-orang Palestina menderita akibat menghirup gas air mata. Para tentara juga menculik seorang pemuda Palestina dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui.

Selain itu juga satu aktivis perdamaian internasional yang turut diculik pada Rabu sore. Warga setempat pun juga menjadi korban penyerangan para tentara tersebut setelah menyerang demonstran yang melakukan aksi damai di utara Betlehem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement