Sabtu 22 Jul 2017 08:34 WIB

Mang Oded Kecam Penutupan Al Aqsha

Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial (berpeci) dalam aksi long march 'Selamatkan Al Aqsa dan Palestina' di Kota Bandung, Jumat (21/7).
Foto: Gunadi PM/REPUBLIKA
Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial (berpeci) dalam aksi long march 'Selamatkan Al Aqsa dan Palestina' di Kota Bandung, Jumat (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial kian gerah dengan perbuatan Israel dalam menutup Masjid Al Aqsa. Mang Oded, panggilan akrab Oded M Danial, mengajak umat, khususnya warga Kota Bandung untuk bersatu memperkuat ukhuwah islamiah dan mendoakan umat Islam di Palestina.

Seruan itu disampaikan Mang Oded dalam aksi long march Aliansi Masyarakat Selamatkan Al-Aqsa di Kota Bandung, Jumat (21/7). Long march yang melibatkan ribuan warga itu dimulai dari Masjid Pusdai hingga Masjid Al-Ukhuwah.

Di tengah perjalanan, peserta long march sempat berhenti di beberapa titik untuk menggelar orasi. Salah satu lokasi orasi, yaitu di halaman pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung. Mang Oded menjadi salah satu tokoh yang tampil di panggung orasi.

Dalam orasinya, Mang Oded menyatakan, penutupan Masjid Al Aqsa oleh Israel merupakan pelanggaran hak asasi untuk beribadah. Oleh karena itu, tegas dia, setiap pelanggaran hak asasi merupakan musuh semua bangsa di dunia ini. ‘’Ini adalah sebuah invasi, penistaan dari kelompok Israel. Aksi ini merupakan gerakan solidaritas kemanusiaan yang harus kita terus galakan,” ujar Oded.

Bangsa Indonesia, menurut Oded, sangat signifikan untuk mendukung saudara di Palestina. Terlebih lagi, sambung dai, Masjid Al Aqsa adalah masjid yang sangat istimewa bagi umat Islam, sama halnya dengan Masjidil Haram di Kota Mekah, yang banyak disebut di dalam Alquran.

‘’Semoga orasi dan long march ini bisa didengar oleh dunia dan juga didengar oleh malaikat agar dicatat sebagai perjuangan kita di jalan Allah,’’ tandas Oded. Dalam berita sebelumnya, Masjid Al-Aqsa ditutup oleh Israel sehingga tidak bisa digunakan oleh muslim di Palestina. Bahkan, Imam Besar Masjid Al Aqsa Sheikh Ikrima Sabri, sempat terkena tembakan polisi Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement