Ahad 23 Jul 2017 05:54 WIB

Presiden Turki Kecam Israel Atas Kekerasan di Al-Aqsha

Rep: Puti Almas/ Red: Ratna Puspita
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam tindakan keras yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel di lingkungan Masjid Al-Aqsha. Ia menyebut hal itu sebagai sebuah penggunaan kekuatan dan kewenangan yang berlebihan, hingga menyebabkan sejumlah orang kehilangan nyawa. 

"Saya mengutuk tindakan Israel yang menggunakan kekuatan berlebihan terhadap saudara-saudara Muslim yang berkumpul di Masjid Al-Aqsha untuk melaksanakan ibadah sholat Jumat atas alasan apa pun," ujar Erdogan, dilansir dari Sky News pada Ahad (23/7). 

Ketegangan di lingkungan Al-Aqsha terjadi dalam beberapa waktu terakhir, di mana adanya bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina. Salah satu yang memicu hal ini adanya keputusan pihak berwenang Israel untuk menutup area masjid tersebut. 

Pemasangan detektor logam dilakukan di pintu masuk lingkungan Kota Tua, yang menjadi rumah bagi Masjid Al-Aqsha. Bagi banyak warga Palestina, akses untuk memasuki rumah ibadah umat Muslim tersebut sejak lama merupakan hal yang sangat sulit. 

Sejumlah kebijakan dan tindakan yang dilakukan Pemerintah Israel menjadi penyebab utama. Padahal, berdasarkan aturan saat periode Ottoman, hanya umat Islam yang memiliki hak beribadah di sana. Sementara mereka yang berasal dari warga Yahudi dan beberapa penganut agama lain hanya boleh melakukan kunjungan. 

Dalam demonstrasi yang berujung bentrokan pada Jumat (21/7) lalu, tiga warga Palestina yang merupakan jamaah Masjid Al-Aqsha tewas. Mereka terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan keamanan Israel setelah melaksanakan ibadah sholat Jumat di sana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement