Selasa 25 Jul 2017 16:42 WIB

Menlu Panggil Dubes OKI Bahas Al-Aqsha

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjawab pertanyaan saat di wawancarai oleh Republika di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (25/7).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjawab pertanyaan saat di wawancarai oleh Republika di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Selasa, menggelar pertemuan dengan sejumlah duta besar negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) guna membahas situasi keamanan di Masjid Al-Aqsha, Jerusalem, Palestina.

Menlu Retno di depan para perwakilan negara-negara anggota OKI menggarisbawahi bahwa Israel telah membatasi akses bagi saudara-saudari Muslim Palestina untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha dan melanggar kebebasan untuk beribadah.

"Dalam pertemuan tadi saya sampaikan perlunya negara-negara anggota OKI untuk memiliki satu posisi yang solid dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di komplek Masjid Al-Aqsha," kata Menlu Retno.

Sementara itu, ketegangan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel telah memperburuk situasi keamanan di Jerusalem. Israel sebelumnya telah memasang alat pendeteksi logam dan kamera pengawas di pintu gerbang Masjid Al-Aqsa sejak 14 Juli, menyusul insiden penembakan yang menewaskan tiga polisi Israel.

Israel juga telah membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa bagi Muslim Palestina yang ingin beribadah ke masjid tersuci ketiga bagi umat Muslim. Namun demikian, upaya Israel tersebut justru memicu kemarahan warga Palestina dan umat Muslim dunia karena Israel dipandang ingin mengambil alih kendali kompleks Al-Aqsa.

Setelah pemasangan alat deteksi metal tersebut, bentrokan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel pun tak terelakkan. Sedikitnya lima warga Palestina tewas terbunuh dan ratusan terluka karena bentrok dengan aparat keamanan Palestina.

"Kita tidak bisa berdiam diri dalam menyikapi situasi seperti ini dan kita harus lakukan sesuatu untuk mencegah kekerasan terjadi di Masjid Al-Aqsa," ujar Menlu.

Baca juga,  Polisi Israel Tembak Imam Masjid Al-Aqsha Usai Shalat.

Duta besar negara-negara anggota OKI yang hadir dalam "briefing" singkat dengan Menlu RI antara lain dari Uzbekistan, Kazakhstan, Libya, Iran, Irak, Turki, Mozambique, UEA dan Qatar.

Dalam briefing tersebut, Menlu Retno mengingatkan bahwah pada 2015 Indonesia menjadi tuan rumah KTT OKI yang utamanya membahas isu Palestina. Dari KTT tersebut dihasilkan Deklarasi Jakarta yang salah satu isinya adalah mendorong negara-negara OKI yang duduk di Dewan Keamanan PBB untuk terus menyuarakan perjuangan kemerdekaan Palestina.

Menlu Retno pun meminta para perwakilan negara-negara sahabat yang hadir untuk menyampaikan hal tersebut ke pemerintah negaranya. Sementara itu, informasi terakhir melaporkan bahwa Israel telah mencopot alat pendeteksi metal di gerbang masjid Al-Aqsa.

Menlu Retno kemudian meminta duta besar RI di Amman, Jordania, untuk mencari informasi kembali apakah ada "barrier" atau hambatan dalam bentuk lain yang dipakai untuk menggantikan alat deteksi metal di Komplek Masjid Al-Aqsa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement