Jumat 28 Jul 2017 07:17 WIB

Warga Palestina Diminta Kembali ke Al-Aqsha

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Warga Palestina menunaikan Shalat JUmat di Masjidil Al Aqsa, pada minggu ke-3 bulan Ramadhan 1438H
Foto: Ammar Awad/Reuters
Warga Palestina menunaikan Shalat JUmat di Masjidil Al Aqsa, pada minggu ke-3 bulan Ramadhan 1438H

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para pemimpin Muslim di kompleks Masjid al-Aqhsa di Yerusalem telah memberikan persetujuan agar orang-orang Palestina untuk masuk kembali ke lokasi tersebut setelah Israel menghapus kebijakan keamanan baru dengan memasang detektor logam. Pejabat otoritas wakaf Islam yang mengelola situs suci tersebut mengatakan, umat Islam harus mengklaim kemenangan setelah Israel mundur.

Ia juga mendesak mereka untuk sekali lagi berdoa di dalam Masjid al-Aqsha. Doa pertama diperkirakan berlangsung sekitar pukul 13.00 waktu setempat. "Kami akan dapat  berdoa di dalam kompleks Masjid al-Aqsha," kata Direktur Dewan Wakaf Islam Abdel-Azeem Salhab seperti dilansir Aljazirah, Kamis, (27/7).

Pasukan pendudukan Israel, ujar dia,  berusaha selama bertahun-tahun untuk melanggar kompleks Masjid Al-Aqsha. "Sekarang kami tinggal di era baru kemenangan. Kami sangat menghargai massa yang telah berkumpul," ujarnya.

Israel telah memasang pagar, gerbang di mana kamera dipasang di pintu masuk Masjid Al-Aqsha, mengklaim bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk keamanan setelah serangan pada 14 Juli. Orang-orang Palestina memprotes tingkat keamanan yang meningkat.

Mereka menilai peningkatan kontrol Israel atas tempat suci tersebut sebuah pelanggaran dan bentuk hukuman kolektif. Dengan langkah-langkah keamanan yang diskriminatif, mereka khawatir bahwa Israel berusaha mengubah status quo al-Aqsha.

Di mana umat Islam boleh menguasai situs dan orang-orang Yahudi boleh mengunjungi, tapi umat Islam tak boleh berdoa di sana. Ini tentu saja tak bisa diterima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement