Jumat 29 Sep 2017 02:20 WIB

30 Warga Gaza Meninggal Akibat tak Diizinkan Berobat Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Medical Aid for Palestinians (MAP) melaporkan, sejak awal tahun lalu, 30 warga Palestina di Jalur Gaza telah meninggal akibat tak diizinkan Israel mengakses pelayanan kesehatan di luar daerah yang diblokade tersebut. 14 dari 30 orang yang meninggal itu menderita penyakit kanker.

Menurut badan amal yang berbasis di Inggris tersebut, selama Agustus lalu, lima pasien kanker meninggal karena tak diperkenankan meninggalkan Jalur Gaza. Sejak Agustus hingga saat ini, satu pasien kanker lainnya juga meninggal. Menurut MAP, Agustus menjadi bulan paling mematikan bagi pasien kanker di Gaza.

Kepala MAP Aimee Shalan menilai, tak diberikannya akses kesehatan, dalam hal ini untuk beobat ke luar wilayah Gaza, tak dapat dipertahankan. "Menyangkal akses perempuan terhadap pengobatan yang sebenarnya berpotensi menyelamatkan nyawa tidak dapat dipertahankan," ujarnya, seperti dilaporkan laman Middle East Monitor, Jumat (29/9).

Menurutnya, krisis kemanusiaan di Gaza kian mendesak dan larangan untuk mengakses pelayanan kesehatan di luar Gaza harus segera dicabut. "Israel sebagai penguasa pendudukan dan semua pemangku kepentingan lainnya harus menghilangkan hambatan untuk mengakses perawatan medis," kata Shalan menekankan.

"Seperti kematian yang tragis ini menegaskan, ini harus dimulai dengan mengakhiri blokade, blokade yang lama dan penutupan Gaza," kata Shalan menambahkan.

Gaza diketahui tengah dilanda krisis kemanusiaan cukup parah. Selain tak memadainya fasilitas kesehatan, warga di sana juga terpaksa harus hidup dengan pasokan listrik hanya tiga sampai empat jam per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement