Kamis 03 Jun 2010 01:35 WIB

NU Ingin Kirim Utusan ke Gaza

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Ketum PBNU Said Aqil Siradj
Ketum PBNU Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menyusul adanya Warga Negara Indonesia yang menjadi korban penyerangan Israel di kapal kemanusiaan Mavi Marmara, Nahdhatul Ulama berencana mengirimkan utusannya ke Timur Tengah untuk memastikan kondisi WNI itu. Hal itu merupakan bentuk upaya NU untuk membantu pemerintah.

''Presiden mengharapkan dari NU agar bersama-sama beliau, kami juga mengupayakan kontak atau hubungan semampu kami dengan pihak Timur Tengah, bila perlu kami kirim surat, bila perlu Sekjen kita kirim ke sana, berupaya semaksimal mungkin bisa membantu pemerintah,'' kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, di Jakarta, Rabu (2/6).

Said menyampaikan hal itu di kantor Presiden usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Said didampingi oleh Ketua Rais Aam PBNU, KH Sahal Mahfud. Kiai Aqil dan Kiai Sahal memperkenalkan pengurus NU hasil Muktamar NU di Makassar akhir Maret 2010 lalu.

Mengenai konflik Israel dengan Palestina, Said menganggap hal itu bukan merupakan konflik agama, melainkan politik. ''Jadi sampai sekarang bangsa Palestina yang dulu pernah dijanjikan akan diakui kemerdekaannya tahun 2008, tapi sampai sekarang belum terwujud,'' jelasnya.

Israel, kata Said, mengakui Palestina berdiri sebagai negara tapi dengan syarat tidak punya angkatan bersenjata, tidak punya pelabuhan, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement