Senin 27 Feb 2012 15:20 WIB

Abbas: Umat Islam & Kristen, Seringlah Ziarahi Al Quds

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ramdhan Muhaimin
Al Quds
Foto: corbis
Al Quds

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Presiden Palestina Mahmud Abbas menyerukan dunia Arab dan Islam agar mengunjungi Al Quds. Bahkan presiden Palestina dari Fatah ini juga mehyerukan hal yang sama kepada umat Kristen di Eropa dan Amerika Serikat.

"Kita mendorong semua orang, terutama saudara-saudara dari negara-negara Arab dan Islam serta orang Arab dan sesama Muslim dan Kristen di Eropa dan Amerika untuk pergi mengunjungi Yerusalem", katanya. 

Seruan itu disampaikan Abbas dalam Konferensi Internasional untuk mempertahankan Al Quds yang digelar di Doha, Qatar, dan dihadiri oleh 350 orang dari dunia Islam dan Barat, pada Sabtu-Ahad (25-26/2).

Abbas menekankan bahwa masalah Al Quds adalah masalah semua orang Arab, umat Islam, dan umat Kristen.

Abbas juga menekankan perlunya melaksanakan rencana dan proyek yang bertujuan untuk membantu menyelamatkan Yerusalem.  “Kami sepakat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dapat bekerja sama sehingga Arab dan negara Islam mampu meningkatkan kesehatan, pendidikan, perumahan, infrastruktur, perdagangan, ekonomi, budaya dan situs religius,”kata Abbas.

Ia mengatakan telah bertemu dengan  Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu dan membicarakan rencana dan mekanisme melaksanakan hal tersebut.

Tapi di sisi lain,  Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu malah menuding pidato Abbas sebagai pidato kasar dari seseorang yang mengklaim untuk perdamaian. "Di bawah kedaulatan Israel, Yerusalem akan terus terbuka untuk semua agama. Israel memberi kebebasan penuh untuk semua orang dapat beribadah. Israel akan terus setia melindungi tempat-tempat suci semua agama," katanya dalam sebuah pernyataan.  

Abbas, cetus Netanyahu, tahu benar bahwa tidak ada dasar untuk memberi pernyataan tersebut  termasuk klaim tak berdasar dan tidak bertanggung jawab mengenai Masjid Al-Aqsa .

Sementara itu, Palestina dan Hamas menandatangani kesepakatan bantuan dana dengan pemerintah Qatar, dengan nilai lebih dari 250 juta dolar AS. Dana bantuan ini, diperuntukan bagi proyek-proyek rekonstruksi di Jalur Gaza.

"Kesepakatan itu sedang diselesaikan dan segera akan ditandatangani dalam seminggu kedepan," kata Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum Hamas, Youdef Al-Mansi, Sabtu lalu. Bantuan tersebut akan difokuskan pada beberapa perjanjian diiantaranya membangun lima ribu rumah, 55 ribu direnovasi, berbagai sarana dan fasilitas umum. 

sumber : gulftimes, reuters, AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement