Selasa 26 Sep 2017 14:40 WIB

Pria Palestina Tembak Mati Tiga Orang Israel di Tepi Barat

Rep: Marniati / Red: Endro Yuwanto
Seorang polisi perbatasan Israel membidik senjatanya selama bentrokan dengan warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Tepi Barat yang diduduki Ramallah.
Foto: REUTERS / Mohamad Torokman
Seorang polisi perbatasan Israel membidik senjatanya selama bentrokan dengan warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Tepi Barat yang diduduki Ramallah.

REPUBLIKA.CO.ID,  YERUSALEM -- Tiga orang Israel telah ditembak mati oleh seorang warga Palestina di pintu masuk sebuah permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Dilansir dari BBC, Selasa (26/9), kepolisian Israel mengatakan, pria bersenjata berusia 37 tahun tersebut berasal dari desa terdekat. Pria itu juga ditembak dan meninggal di tempat.

Polisi Israel menjelaskan, pelaku mengeluarkan sebuah pistol saat menunggu untuk memasuki Har Adar bersama dengan buruh Palestina. Pelaku melepaskan tembakan ke polisi dan petugas keamanan.

Serangan ini adalah yang terbaru dalam gelombang serangan terhadap orang-orang Israel. Sebagian serangan dilakukan oleh orang Palestina atau orang Arab Israel, sejak akhir 2015. Tidak ada kelompok yang mengklaim serangan tersebut.

"Pria bersenjata tersebut, yang memiliki izin Israel untuk bekerja di permukiman Yahudi di sepanjang perbatasan Tepi Barat memicu kecurigaan petugas patroli perbatasan dan petugas keamanan saat mendekati pos pemeriksaan ke Har Adar," kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan.

Setelah diperintahkan untuk berhenti, pria itu mengangkat bajunya, mengeluarkan pistol, dan menembak penjaga dari jarak dekat.

Satu orang terluka parah akibat insiden ini. Adapun identitas orang Israel yang terbunuh belum diketahui.

Sedikitnya 50 warga Israel dan lima warga asing tewas dalam serangan menusuk, menembak, dan menyerang mobil sejak Oktober 2015. Sekitar 300 warga Palestina juga terbunuh pada periode tersebut. Sebagian lainnya tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel.

Israel mengatakan, hasutan Palestina telah memicu serangan tersebut. Pemimpin Palestina menyalahkan pendudukan Israel yang dilakukan beberapa dasawarsa sehingga menyebabkan warga Palestina frustasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement