Kamis 05 Oct 2017 00:50 WIB

Israel akan Bangun Ribuan Rumah di Tepi Barat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Selasa (3/10), bersumpah untuk membangun ribuan rumah di salah satu permukiman terbesar di Tepi Barat. Ia mengklaim bahwa permukiman yang dibangun di sana akan menjadi bagian dari wilayah Israel. 

"Kami akan membangun ribuan unit rumah di sini," katanya saat berkunjung ke Maale Adumim, yang terletak di sebelah timur Yerusalem, seperti dilaporkan laman Al Araby, Rabu (4/10). 

Netanyahu mengatakan, Israel juga akan membangun zona industri yang dibutuhkan di kawasan tersebut. "Kami akan menambahkan zona industri yang dibutuhkan dan perluasan diperlukan untuk memungkinkan pengembangan lanjutan. Kawasan ini akan menjadi bagian dari negara Israel, ujarnya. 

Pernyataan Netanyahu yang hendak membangun ribuan rumah di Maale Adumim mendapat kecaman dari pejabat Palestina. 

"Ini adalah upaya Netanyahu untuk menghancurkan solusi dua negara dan penolakan yang jelas untuk mencoba kembali proses perdamaian, terutama oleh Amerika Serikat," kata Nabil Shaath, penasihat senior Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

Maale Adumim adalah rumah bagi sekitar 40 ribu orang. Daerahini dianggap strategis karena lokasinya yang berada di pusat Tepi Barat. 

Awal tahun ini, Israel menunda sebuah proposal untuk mengumumkan Maale Adumim sebagai bagian dari wilayahnya setelah Israel mendapat tekanan dari Gedung Putih. 

Seorang pejabat Gedung Putih menegaskan kembali posisi Presiden AS Donald Trump yang menolak segala bentuk aktivitas pembangunan permukiman ilegal oleh Israel. Sebab hal itu tidak memajukan prospek perdamaian antara Israel dan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement