Ahad 15 Oct 2017 14:48 WIB

Tawaran Uni Eropa untuk Bersatunya Tepi Barat-Gaza

Rep: Marniati/ Red: Joko Sadewo
 Warga Palestina di Gaza City, Kamis (12/10), menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina di Gaza City, Kamis (12/10), menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan Uni Eropa siap untuk membantu Jalur Gaza dan Tepi Barat bersatu kembali di bawah Otoritas Palestina yang tunggal dan sah.

"Kesepakatan yang ditandatangani oleh Fatah dan Hamas di Kairo pada 12 Oktober dapat menjadi langkah penting menuju kembalinya penuh Otoritas Palestina ke Gaza, dan untuk membuat kemajuan sejati dalam rekonsiliasi intra-Palestina," jelas pejabat Uni Eropa tersebut seperti dilansir Middle East Monitor, Sabtu (14/10).

Ia mengatakan Uni Eropa akan mempelajari dengan seksama rincian kesepakatan antara dua organisasi Palestina tersebut.

"Kami menyambut baik langkah ini dan kami berharap semua faksi Palestina bergerak maju dengan itikad baik dalam proses lebih lanjut, untuk memungkinkan Otoritas Palestina yang sah untuk melanjutkan kontrol penuh di Gaza," tambahnya.

Menurutnya, kesepakatan tersebut harus segera direalisasikan mengingat kondisi warga di jalur Gaza yang memprihatinkan. Jika Gaza dan Tepi Barat berada di bawah Otoritas Palestina, lanjutnya, maka hal ini akan mempermudah untuk mencapai solusi dua negara yang dinegosiasikan, untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

"Kami akan terus berhubungan dengan Mesir, lawan bicara kami di lapangan dan mitra internasional kami, termasuk di Kuartet, untuk membantu proses ini berhasil," kata Mogherini.

Pada hari Kamis, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan perlunya penanganan krisis kemanusiaan di Gaza, terutama berkenaan dengan krisis listrik, dan akses yang lebih baik ke dan dari wilayah tersebut. Dia mengulangi bahwa PBB siap untuk terus bekerja dengan pemerintah Palestina di wilayah tersebut untuk mendukung Pemerintah dalam mengambil tanggung jawabnya di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement