Jumat 10 Nov 2017 14:54 WIB

Obat Medis Mulai Mengalir ke Jalur Gaza

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Pasien di Jalur Gaza (ilustrasi).
Foto: AP Photo
Pasien di Jalur Gaza (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Untuk pertama kalinya dalam delapan bulan, Otoritas Palestina (PA) mengirimkan pengiriman obat-obatan bersubsidi ke Jalur Gaza pada Rabu.

Seperti dilansir dari The Jerussalem Post, Kamis (9/11), juru bicara Kementerian Kesehatan PA Osama Al-Najjar mengatakan 22 truk obat dikirim ke Gaza. Ini adalah pengiriman obat pertama sejak Februari. Pengiriman obat terakhir PA ke Gaza sejumlah 27 truk berlangsung pada 28 Februari.

Menurut Najjar, sejak Februari, PA hanya mengirim dua truk obat untuk tiga kesempatan terpisah yakni pada Maret, Mei dan Juli. Seorang sumber yang akrab dengan sektor kesehatan di Gaza, mengatakan warga Gaza telah menderita karena kekurangan obat-obatan. "Gaza telah mengatasi kekurangan sejumlah obat. Pengiriman ini sangat penting dan akan mengurangi kekurangan," katanya.

Total nilai obat yang dikirim ke Gaza pada Rabu senilai 2,2 juta dolar AS. Namun masih belum diketahui secara jelas alasan PA melanjutkan pengiriman obat-obatannya ke Gaza. Baru-baru ini, pada Oktober, partai Abbas, Fatah, dan Hamas sepakat untuk mengembalikan otoritas pemerintahan PA di Jalur Gaza. Jalur Gaza telah menghadapi keadaan darurat kemanusiaan yang meningkat selama berbulan-bulan.

Warga dihadapkan pada krisis energi, air dan perawatan kesehatan. Warga hanya menerima maksimal dua sampai empat jam listrik setiap hari, membuat air bersih dan sistem pembuangan limbah tidak bisa dioperasi.

Diperkirakan 40 persen obat yang diperlukan tidak tersedia. Sementara pasien yang memerlukan perawatan darurat dicegah keluar Gaza karena blokade yang sedang berlangsung.

Pada Agustus, Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mezan memperkirakan sekitar 15 penduduk Gaza telah meninggal sejak awal 2017 setelah Israel melarang pasien yang sakit parah untuk melakukan perjalanan di luar Jalur agar memperoleh perawatan medis.

Sejak rekonsiliasi, PA telah mengambil alih kendali berbagai aspek pemerintahan Gaza, dan berusaha untuk merehabilitasi bagian-bagian dari Jalur Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement