Senin 11 Dec 2017 07:32 WIB

Ulama Aceh Minta Jokowi Desak OKI Selamatkan Baitul Maqdis

Seorang demonstran memegang poster kartun  Presiden AS dan sebuah foto kubah batu di dalam Masjid Al-Aqsa  yang bertuliskan Yerusalem adalah ibukota abadi Palestina dan Amerika adalah sebuah bencana ,di luar Kedutaan Besar AS di Amman, Yordania,
Foto: EPA-EFE / Amel Pain
Seorang demonstran memegang poster kartun Presiden AS dan sebuah foto kubah batu di dalam Masjid Al-Aqsa yang bertuliskan Yerusalem adalah ibukota abadi Palestina dan Amerika adalah sebuah bencana ,di luar Kedutaan Besar AS di Amman, Yordania,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH --  Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali mengatakan, pertemuan negara-negara Organsiasi Konferensi Islam (OKI) yang akan diselenggarakan di Istanbul harus menghasilkan tindakan nyata untuk menghentikan pencaplokan Yerussalem oleh Israel.

“Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam harus lakukan tindakan nyata. Beri ultimatum ke Presiden AS  Donald Trump untuk membatalkan Yerussalem sebagai Ibukota Israel, karena Baitul Maqdis di Yerussalem merupakan salah satu jantung umat Islam. Jika tidak, maka putuskan hubungan dengan Amerika Serikat, “ ujar Tgk H Faisal Ali dalam rilis yang diterima Republika.co.id,  Ahad (10/12).

Tgk H. Faisal Ali yang juga ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Aceh ini mengatakan hal tersebut sehubungan dengan akan diselenggarakannya pertemuan negara-negara yang tergabung dalam OKI di Istanbul yang digagas Presiden Turki, Receb Thayeb Erdogan.

Ia mendesak agar Presiden Joko Widodo agar berperan aktif dalam pertemuan OKI di Istanbul untuk melakukan tindakan nyata mendesak Presiden Amerika mencabut keputusannya mengakui Yerussalem sebagai Ibukota Israel.

Sebab, kata Tgk H Faisal Ali, mencaplok Yerussalem dimana di situ terdapat Baitul Maqdis, berarti mereka telah menyentuh salah satu jantung umat Islam. Maka,  ini masalah besar bagi semua umat Islam.

Tgk H Faisal Ali juga menuturkan, jika pertemuan OKI yang akan berlangsung nanti tidak mampu melakukan tindakan, maka pertemuan itu sama sekali tidak penting dan tidak berguna.

“Oleh sebab itu, para pemimpin dunia Islam harus menampakkan jati diri dan marwah umat Islam. Dan Jokowi sebagai pemimpin negara Islam terbesar di dunia harus berani menunjukkan wibawa umat Islam. Desak anggota OKI untuk putuskan hubungan negara-negara Islam dengan Amerika jika keputusan Yerussalem sebagai Ibukota Israel tidak dibatalkan Donald Trump, “ desak ulama yang juga pimpinan pesantren ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement