Senin 11 Dec 2017 08:39 WIB

Jazuli: AS akan Dikucilkan, Trump Terjungkal

Rep: Santi Sopia/ Red: Agus Yulianto
Warga Amerika keturunan Palestina dan simpatisannya berunjuk rasa menentang keputusan Presiden Donald Trump di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Jumat (8/12) waktu setempat.
Foto: Rebecca Cook/Reuters
Warga Amerika keturunan Palestina dan simpatisannya berunjuk rasa menentang keputusan Presiden Donald Trump di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Jumat (8/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta agar Pemerintah AS dan Presiden Donald Trump membatalkan klaim pengakuan Yerussalem sebagai ibukota Israel dan tidak bermain-main dengan kemarahan umat Islam maupun umat lain di dunia. Jika tidak, kata dia, dipastikan AS akan dikucilkan dan Donald Trump akan terjungkal.

"Jika Trump dan AS tak bergeming kita yakin pasti akan dikucilkan dunia dan kepemimpinannya akan terjungkal," kata Jazuli melalui keterangan tertulis, Senin (11/12).

Anggota DPR Dapil Banten itu mengaku, mengapresiasi pernyataan tegas Presiden Jokowi dan Pemerintah RI. Tetapi berharap agar ada langkah lebih maju untuk menggalang kekuatan negara-negara dunia di kawasan, melalui forum OKI dan forum PBB untuk menolak dan menerbitkan resolusi atas klaim sepihak yang melanggar banyak kesepakatan dan resolusi dunia tersebut.

Dia mengatakan, klaim itu jelas melanggar resolusi PBB dan menjustivikasi dan memperparah penjajahan Israel atas Palestina. "Kita dorong pemerintah untuk menggalang aksi penolakan dengan negara-negara lainnya," kata Jazuli.

Sebelumnya, pengakuan sepihak AS jelas menciderai semangat pembebasan rakyat Palestina dari penjajahan Israel. Di Yerussalem terdapat komplek Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam sehingga memiliki tempat tersendiri di hati 1,7 milyar umat muslim dunia.

Klaim penguasaan Yerussalem akan semakin merestriksi dan merepresi rakyat Palestina dan muslim sedunia untuk berkunjung dan beribadah ke Masjid Al-Aqsa. Dengan demikian sama saja melawan 1,7 miliar Muslim sedunia. Santi Sopia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement