Jumat 22 Dec 2017 08:22 WIB

Sinagog Baru Berdiri di Kompleks al-Aqsha

Rep: lida puspaningtyas/ Red: Muhammad Subarkah
Yahudi Israel-Al Aqsha
Foto: info plaestina
Yahudi Israel-Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pihak berwenang Israel meluncurkan sebuah sinagog Yahudi baru di kompleks Al-Aqsa. Sinagog berdiri di bawah Tembok Al Buraq atau dikenal oleh orang Yahudi sebagai Tembok Barat.

Setelah 12 tahun pembangunan, sinagog baru dibuka pada Senin malam. "Desain unik ruang doa menggabungkan seni langka dan pencahayaan yang unik, menciptakan kontras yang indah antara kuno dan modern," kata Heritage Foundation of the Western Wall.

Lembaga tersebut merupakan milik pemerintah Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, institusi Islam di Yerusalem Timur telah mengajukan protes berulang kali atas penggalian yang dilakukan pihak berwenang Israel di bawah kompleks masjid.

Dalam sebuah pernyataan, Sheikh Ekrema Sabri yang merupakan kepala Dewan Islam Tertinggi Yerusalem dan mantan imam Al-Aqsa, menekankan bahwa Tembok Al Buraq merupakan komponen dinding barat Al-Aqsa. Sehingga Yahudi tidak boleh mengganggunya.

"Tembok itu adalah bagian dari warisan Islam kita dan akan tetap demikian sampai Hari Kiamat," kata Sabri dilansir di Muslim News. Pendudukan Israel tidak memiliki klaim atas warisan Yerusalem. Menurut perjanjian, Yahudi juga dilarang beribadah di sana.

"Sinagog baru ini tidak memiliki akar sejarah," tambah Sabri. Semua konstruksi baru oleh otoritas pendudukan Israel di Yerusalem, tambahnya, tidak sah dan tidak memiliki dasar sejarah.

Ia menambahkan bahwa kota suci tidak dapat dipartisi atau dipisahkan. Ketegangan terus meningkat di wilayah-wilayah pendudukan sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Pengakuian ini menimbulkan kecaman dari seluruh dunia Arab dan Muslim. Pada Kamis (21/12), Majelis Umum PBB akhirnya menolak klaim Trump tersebut.

sumber : Muslim News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement